TEMPO.CO, Missouri – Wilayah Missouri, Amerika Serikat, dikhawatirkan kembali memanas setelah polisi kembali menembak mati pria kulit hitam. Penembakan kedua ini terjadi tak jauh dari lokasi Michael Brown tewas dalam penembakan pertama pada 9 Agustus lalu di daerah Ferguson. (Baca: Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis)
Mengutip laporan BBC, Rabu, 20 Agustus 2014, polisi St Louis mengatakan pria yang ternyata merupakan tersangka perampokan di toko ini mengancam dengan pisau dan berteriak, “Tembak saya, bunuh saya sekarang.” Ia mendekat hingga berjarak sekitar 2 meter dari posisi polisi hingga memaksa polisi melepas tembakan.
“Kami diberi tahu ada tersangka yang terlibat pencurian. Kami dikontak karena pria itu bertindak aneh dan membawa pisau,” ujar Sam Dotson, Kepala Kepolisian St Louis. “Polisi baru bertindak saat tersangka tidak menanggapi perintah untuk menjatuhkan senjata.” (Baca: Daftar Penembakan Brutal di Amerika Serikat)
Kematian Brown telah memicu kerusuhan dan bentrokan lantaran aksi solidaritas terhadap remaja berusia 18 tahun itu hingga memaksa pemerintah setempat memberlakukan jam malam. Banyak saksi yang menuturkan Brown ditembak polisi setelah menyerah kepada polisi yang ingin menangkapnya.
Darren Wilson, petugas polisi yang menembak Brown, diskors sejak penembakan itu, sedangkan keluarga Brown menyerukan agar polisi itu ditahan dan diadili.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Ini Alasan Israel Tak Mau Buka Perbatasan Gaza
Tak Siap Menikah, Pria AS Pura-pura Mati
Inggris Turun Tangan Bantu Irak Hadapi ISIS