TEMPO.CO, Hiroshima – Sedikitnya 18 orang tewas akibat tanah longsor yang terjadi pada Selasa malam waktu setempat, 19 Agustus 2014, di pinggiran Kota Hiroshima, Jepang. Selain itu, menurut laporan media lokal, Rabu, 20 Agustus 2014, musibah yang dipicu oleh hujan terus-menerus selama sebulan di Jepang ini mengakibatkan 13 orang hilang.
“Hujan disertai petir keras menyambar-nyambar setiap malam, saya takut ke luar rumah,” ucap seorang warga kepada Fuji TV. “Saya belum pernah melihat peristiwa seperti ini sebelumnya.”
Helikopter tampak hilir-mudik terbang membawa korban selamat. Sedangkan tim penyelamat di darat terus bergerak mengeduk lumpur dan reruntuhan bangunan di kawasan permukiman yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota. Saat menggali reruntuhan, tim penyelamat berhasil menemukan seorang bocah laki-laki berusia 2 tahun dan kakaknya yang berumur 11 tahun.
Selama 24 jam hingga Rabu pagi waktu setempat, 20 Agustus 2014, lokasi kejadian masih diguyur hujan dengan volume 240 milimeter. Menurut Badan Meteorologi Jepang, volume tersebut ekuivalen dengan volume air hujan yang biasanya turun pada Agustus.
Bencana mematikan ini menyebabkan Perdana Menteri Shinzo Abe mempercepat masa liburan musim panasnya untuk segera kembali ke Tokyo. Dia menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengerahkan ratusan personel militer guna membantu upaya penyelamatan. Sebelumnya, pada 1999, Hiroshima pernah dihantam bencana tanah longsor yang mengakibatkan 31 orang tewas.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Jokowi: PAN dan Demokrat Mulai Merapat
Prediksi Mantan Hakim MK Soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Jokowi Ingin Makan Krupuk, Pengawal Melarang
Begini Perayaan ala Tim Prabowo jika Menang di MK