TEMPO.CO, Slawi - Cara polisi mendeteksi warga yang diduga terlibat dalam gerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS), yang sekarang berubah menjadi Islamic State (IS), ternyata cukup sederhana. Di antaranya dengan memantau siapa saja yang pernah menjenguk terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan, Cilacap.
“Intinya, yang kami dapat hanya sekadar kegiatan mereka pernah menjenguk Abu Bakar Baasyir,” kata Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Tegal Ajun Komisaris Abdul Ghofir, Kamis, 21 Agustus.
Langkah itulah yang ditempuh Polres Tegal ketika melansir adanya empat warga di Tegal yang pergerakannya terus dipantau karena diduga berkaitan dengan organisasi yang kini berubah nama menjadi Islamic State (IS).
Selasa lalu, Kepala Polres Tegal Ajun Komisaris Besar Tommy Wibisono mengatakan ada empat warga Tegal yang diduga terlibat dalam organisasi IS. Tommy mengatakan hal itu setelah anggota Kepolisian Sektor Adiwerna menangkap dua pedagang es kelapa muda, Ade Puji Kusmanto, 31 tahun, dan Risamat, 24 tahun, yang diduga sebagai anggota IS. Gara-garanya, Ade mengenakan kaus hitam lengan panjang bergambar lambang IS di bagian dadanya. (Baca juga: Pedagang Es di Tegal Beli Kaus ISIS di Cirebon)
Namun, Tommy berujar, dua pedagang es yang biasa mangkal di depan SD Negeri 1 Adiwerna itu tidak termasuk dari empat orang yang sejak jauh hari telah dicurigai terlibat dalam IS. Sebab, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan bukti ihwal keterlibatan mereka dalam IS. Kedua pedagang itu pun dibebaskan pada Rabu sore lalu.
Ketua Majelis Wilayah Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jawa Tengah Deni Septiviant mengatakan polisi harus selektif dalam menangkap warga yang diduga terlibat dalam IS. “Polisi harus memiliki bukti permulaan yang cukup. Minimal dua alat bukti dan satu keterangan saksi,” kata Deni saat dihubungi Tempo.
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Pasang Stiker ISIS, Tukang Sablon Ditangkap Polisi
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror IS
Terdesak ISIS, Bocah Cacat Ditemukan di Gurun