TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengaku bahwa ia pesimistis target penerimaan negara dari sektor pajak sulit tercapai hingga akhir tahun ini. "Kelihatannya ada pelemahan penerimaan sehingga akan agak sulit mencapai target sesuai APBNP," ujar dia di kantornya, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: 2015, Pendapatan Negara Ditargetkan Rp 1.762, 3 T)
Setelah laporan penerimaan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak dan Kementerian Keuangan beberapa waktu lalu, Chairul mengakui penerimaan negara dari pajak mengalami kendala. Untuk itu, ia meminta kedua lembaga tersebut segera melakukan berbagai upaya penyelamatan agar penurunan pajak segera teratasi. "Pertama saya minta secara intensifikasi, kedua ekstensifikasi," ujar Chairul. (Baca: Transisi Badan Penerimaan Negara Butuh Tiga Tahun)
Untuk tahap intensifikasi, Chairul berharap Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan lebih mengoptimalkan pendapatan pajak dari wajib pajak yang sudah ada selama ini sehingga income pajak menjadi lebih besar. "Langkah-langkah detailnya tentu diserahkan ke Ditjen Pajak dan Kementerian Keuangan," kata dia. (Baca: Dirjen Pajak Bahas Kebocoran dengan KPK)
Sementara pada tahap ekstensifikasi, kedua lembaga tadi bisa melakukan terobosan untuk mencari dan mendata wajib pajak baru sehingga penurunan pendapatan yang dicapai di semester pertama segera teratasi. "Saya sebagai Menko mendukung langkah ini," ujarnya.
Dalam mengejar kekurangan setoran itu, Chairul menuturkan, lembaganya mengingatkan agar semua petugas yang diterjunkan mengedepankan asas profesionalisme sehingga pendataan wajib pajak baru sesuai target pemerintah. "Jangan sampai target dijadikan tujuan. Karena kalau enggak, nanti orang yang sebenarnya tidak berkewajiban membayar pajak dipaksa membayar pajak. Akibatnya iklim usahanya menjadi tidak baik," ujarnya mengingatkan.
Meskipun diprediksi menurun, Chairul enggan menyebutkan berapa hasil akhir raihan pajak sesuai dengan rencana yang telah dicantumkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2014. "Detilnya kira-kira berapa (persen) saya masih coba, saya mungkin agak susah untuk bicara target," kata dia
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mencatat penerimaan negara dari sektor pajak hingga 8 Agustus sebesar Rp 548,07 triliun. Raihan ini naik sekitar 9,66 persen dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 499,80 triliun. Namun, jika dibanding target yang diusung pemerintah dalam APBN-P 2014 sebesar Rp 1.072,38 triliun, perolehan ini baru sekitar 51,11 persen dari target.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler
Istana: Tujuh Menteri Harus Mundur
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Yang Bikin Jupe Merinding dari Diego
Putusan MK, 100 Ribu Massa Pro-Prabowo Geruduk MK