TEMPO.CO, Aljir - Penyanyi kondang asal Aljazair, Souad Massi, secara tegas menolak undangan untuk tampil di Israel. Dalam sebuah wawancara dengan Ahram Hebdo, Kamis, 21 Agustus 2014, dia menerangkan bahwa dirinya punya hak menolak undangan dari sebuah negara yang melakukan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan orang-orang tak berdoa.
"Saya menolak undangan untuk bernyanyi di Israel. Alasannya sangat sederhana bahwa saya bernyanyi untuk perdamaian di dunia, sementara pemerintahan Israel tidak sejalan dengan tujuan mulia tersebut. Penting untuk saya katakan, kendati rakyat Israel mengutuk kebijaksanaan pemerintahannya, namun sekali lagi saya katakan bahwa saya tidak akan pernah bernyanyi untuk mereka di negeri tersebut."
Ketika ditanya, apa tanggapannya terhadap tulisan media Eropa yang menyebutkan bahwa dia seorang anti-Semit. Massi menerangkan, sebagai seorang penyanyi dia memiliki prinsip hidup dan hak untuk tidak tampil di sebuah negara yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak kecil, ibu rumah tangga, dan perempuan hamil. "Lihatlah apa yang terjadi di Gaza saban hari. Bernyanyi di Tel Aviv sama dengan menyetujui kebijaksanaan Israel."
Mengenai pertanyaan, bagaimana dirinya melakukan sesuatu demi perdamaian dunia. Dia menjawab, "Seorang penyanyi yang memilih bernyanyi untuk perdamaian di dunia tidak akan membatasi dirinya dengan omong belaka. Kami tidak hanya memberikan bantuan keuangan, melainkan juga bernyanyi di daerah konflik seperti di Gaza atau penjara Guantanamo.
AHRAM ONLINE | CHOIRUL
Berita Lainnya:
Putusan MK, Bandara Cengkareng Dijaga Berlapis
Dukung Prabowo, Ibu-ibu Ini Bikin Dapur Umum
Tim Kuasa Hukum Prabowo Tak Bisa Tidur Semalaman
Bisakah Prabowo Menang di MK? Ini Prediksi Pakar