TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh pluralisme, K.H. Salahudin Wahid alias Gus Solah, mengimbau agar calon presiden dan wakil presiden legawa dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan dibacakan pada Kamis, 21 Agustus 2014. "Semoga pihak yang kalah menerima dengan legawa," katanya. (Baca:Tim Prabowo Yakin Menangi Sengketa Pilpres di MK)
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ini berharap MK memberi keputusan yang adil sesuai fakta di persidangan. (Baca: Manuver Prabowo Gugat Hasil Pemilu Presiden)
Bekas Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ini berharap tidak sampai muncul kerusuhan besar sebagai dampak putusan MK yang tidak memuaskan salah satu kubu calon presiden dan wakil presiden. "Saya menduga tidak akan ada keributan. Kalaupun ada, tidak akan terlalu besar," ucap adik kandung bekas presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ini. (Baca:Tak Puas Sidang MK, Tim Prabowo Gugat KPU ke PTUN)
Gus Solah mengimbau agar semua pihak, terutama kaum Nahdliyin, mendukung siapa saja yang diberi mandat oleh rakyat menjadi presiden dan wakil presiden nanti. "Mari kita bersama-sama mendukung dan mengkritisi presiden yang baru," katanya. (Baca: Mahfud: Rekonsiliasi Tunggu Sidang MK Usai)
Saat pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 lalu, Gus Solah enggan menyampaikan ke publik siapa calon presiden yang didukungnya meski ia sudah punya pilihan. Bahkan, ia memberi dukungan kepada kedua calon presiden, Prabowo Subianto dan Joko Widodo.
"Keduanya putra terbaik bangsa yang mendapat kesempatan jadi calon presiden," ujarnya. Sebelum kampanye, Jokowi sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng dan bertemu dengan Gus Solah. (Baca:Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah)
ISHOMUDDIN
Terpopuler:
Prediksi Mantan Hakim MK Soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Jokowi Ingin Makan Kerupuk, Pengawal Melarang
ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS
Begini Perayaan ala Tim Prabowo jika Menang di MK