TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas jual beli di Pusat Elektronik Glodok belum ramai seperti biasanya. Padahal, hari telah siang. Penyebabnya, mereka takut jika massa pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang tengah berdemo menjelang putusan sidang sengketa Mahkamah Konstitusi membuat rusuh dan merembet kawasan pertokoan itu. (Baca:Antisipasi Sidang MK, Polri Terapkan Siaga I)
"Biasanya pelanggan sudah datang dari pukul 09.00, tapi hari ini dan kemarin sepi," kata seorang petugas keamanan, M. Saeman, saat ditemui Tempo di Lindeteves Trade Center (LTC) Glodok, Kamis, 21 Agustus 2014.
Menurut dia, sepinya konsumen disebabkan oleh rumor kerusuhan yang berpotensi merembet hingga Glodok. Meski berbeda wilayah, jarak antara gedung Mahkamah Konstitusi dan Glodok itu hanya sekitar 3,5 kilometer. (Baca:Polisi Yakin Situasi Sidang Putusan MK Kondusif)
Selain itu, kata Saeman, pedagang di kawasan Pecinan juga berasumsi sepinya pembeli disebabkan oleh kemacetan di beberapa ruas jalan menuju Glodok. Setelah polisi menutup Jalan Medan Merdeka Barat dan terjadi unjuk rasa di seputar Bundaran Hotel Indonesia, kemacetan telah menghambat laju lalu lintas menuju Glodok.
Sejak kemarin, pedagang Glodok mulai berjualan sejak pukul 14.00. Padahal, gedung pusat elektronik ini biasa dibuka sejak pukul 08.00 pagi. Dari pantauan Tempo, separuh dari total toko di LTC tutup. Menurut Saeman, gedung lima lantai ini punya seribu lebih toko elektronik. (Baca:Putusan MK, TNI Jaga Ketat Pusat Ekonomi)
Hengky, 36 tahun, pedagang peralatan tenaga surya di TLC Glodok, menutup tokonya setelah menyaksikan berita kerusuhan yang disiarkan di televisi. "Massa Prabowo kali ini lebih menyeramkan dari sidang pertama MK. Saya lebih baik pulang," ujarnya.
Berbeda dengan Robert, 55 tahun. Pria yang mengaku sudah 20 tahun menjual peralatan keamanan ini tidak resah oleh aksi massa di wilayah Jakarta Pusat. "Saya serahkan keamanan Glodok pada aparat saja,” ujar dia.
Dia meyakini kerusuhan yang dapat merembet hingga Glodok itu hanya gosip belaka. Sejauh ini, kata Robert, aktivitas jual-beli di Glodok tak terganggu massa. (Baca:Jika Kalah, Massa Prabowo Ancam Masuk ke Gedung MK)
Sebelumnya, sejak pukul 10.00 pagi, kepolisian sekitar Glodok menggelar apel pagi dan berjaga-jaga jika terjadi kerusuhan. Kepala Polisi Sektor Tamansari Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto mengatakan sudah menurunkan 300 polisi untuk menjaga daerah pusat niaga Glodok.
Sebanyak 300 polisi telah dibagi ke empat titik. Di antaranya Olimo, Jalan Asemka, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Hayam Wuruk. Menurut Tri, keempat lokasi tersebut masuk wilayah rawan kerusuhan karena merupakan pusat aktivitas perniagaan masyarakat. Akibatnya, keamanan pusat elektronik TLC Glodok yang biasanya dijaga petugas keamanan kini diawasi ketat oleh sejumlah aparat.
PERSIANA GALIH
Terpopuler:
Prediksi Mantan Hakim MK Soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Jokowi Ingin Makan Kerupuk, Pengawal Melarang
ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS
Begini Perayaan ala Tim Prabowo jika Menang di MK