TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan tak ada pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang tewas saat kericuhan dalam unjuk rasa di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi.
"Tak ada, itu hoax," kata Rikwanto di depan patung kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Agustus 2014. Menurut Rikwanto, isu tersebut adalah trik unjuk rasa untuk memanaskan suasana. "Kok, bisa betul bikin begitu. Itu hanya trik-trik unjuk rasa."
Hari ini, ribuan pendukung Prabowo-Hatta berunjuk rasa di bundaran depan patung kuda, dekat gedung Indosat. Massa berasal dari 42 elemen masyarakat. Sekitar pukul 14.30 WIB, kericuhan sempat terjadi. Massa menjebol pagar kawat pembatas, merusak pot, dan melemparkan botol minuman ke arah polisi. Untuk membubarkan massa, polisi menembakkan water canon dan gas air mata.
Menurut Andre Rosiade, Koordinator Aliansi Penyelamat Pemilu, ada pengunjuk rasa yang tertembak peluru polisi. Namun ia tidak bisa memastikan apakah korban tersebut tewas. "Lihat saja langsung di UGD Rumah Sakit Budi Kemuliaan," kata Andre melalui pesan BlackBerry.
Adapun orator lain, Akbar Husein, sempat memimpin doa untuk korban tersebut. "Bahkan ada teman yang meninggal. Ayo kita baca Al-Fatihah. Kematian atau luka adalah bunga perubahan," katanya.
PUTRI ADITYOWATI | DEWI SUCI RAHAYU
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS