TEMPO.CO, Cirebon - Pembatasan BBM yang dilakukan PT Pertamina sebabkan antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Cirebon. Harga Premium eceran pun naik hingga Rp 8.000 per liter. Sejumlah pengusaha SPBU mengeluh berkurangnya pasokan BBM.
Pantauan Tempo, antrean panjang kendaraan untuk mengisi Premium maupun solar terlihat di SPBU Kemantren, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Antrean panjang kendaraan terlihat baik untuk mengisi Premium maupun solar di SPBU tersebut sejak pagi. "Tadi malam kosong. Kami hanya menjual Pertamax," kata Suyatno, petugas di SPBU itu, Jumat, 22 Agustus 2014.
Menurut dia, setelah pasokan datang tadi pagi, antrean kendaraan kembali terjadi untuk mengisi BBM baik Premium maupun solar. Pasokan itu cepat habis karena Pertamina mengurangi pasokan. "Biasanya sekali kirim bisa 16 ribu liter Premium, tapi sekarang hanya sebanyak 8 ribu liter saja," kata dia.
Hal yang sama pun dikeluhkan Wakil Direktur SPBU 34.45128 Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Rita Rastiman. Menurut dia, pasca-pembatasan BBM bersubsidi, jatah BBM pun dikurangi. Saat ini SPBU miliknya hanya mendapatkan jatah 8 ribu liter solar dan Premium setiap hari. "Padahal sebelumnya mendapatkan pasokan Premium hingga 24 ribu liter setiap hari dan 16 ribu liter solar setiap hari," kata dia.
Menurut dia, rata-rata pembelian solar maupun Premium sebanyak 10 ribu-12 ribu liter setiap hari. Sebelumnya memang PT Pertamina sudah melakukan sosialisasi terkait dengan pembatasan BBM bersubsidi itu, tapi dia tidak menyangka jika hanya mendapatkan pasokan 8 ribu liter.
Padahal, lanjut Rita, kebutuhan BBM terutama solar di daerah mereka cukup tinggi. Karena SPBU miliknya terletak di daerah pesisir. Sehingga solar banyak dibeli oleh nelayan di daerah ini.
Pembatasan BBM bersubsidi di SPBU telah membuat harga Premium di tingkat eceran pun naik. Yayan, pedagang eceran di daerah Sumber, Kabupaten Cirebon, mengatakan kemarin baru beli Premium sebanyak 20 liter. Biasanya stok itu akan habis dalam jangka waktu 2 hingga 3 hari. "Tapi sekarang, sehari sudah habis," ujarnya.
Karena stok berkurang, Yayan pun menjual Premium dengan harga Rp 8 ribu per liter. Padahal biasanya dipatok Rp 7 ribu-7.500 per liter. "Harga saya naikin karena saya masih harus antri panjang untuk beli Premium di SPBU," ujarnya.
IVANSYAH
Terpopuler:
MK Tolak Seluruh Gugatan Prabowo
SBY Merasa Dituduh Merecoki Jokowi
Dipanggil 'Presiden', Jokowi Beri Hormat Sempurna
Usai Putusan MK, PKB Usulkan Bagi-bagi Kekuasaan