TEMPO.CO, Jakarta - Analis teknis dari PT Asjaya Indosurya Securities, William, menanggapi positif rencana tiga badan usaha milik negara membentuk bank khusus yang menangani dana pensiun dan usaha mikro, kecil, dan menengah. William mengatakan ada peluang baru yang dapat ditangkap oleh Bank Mandiri dengan mengusaai saham mayoritas di bank baru bernama Bank Sinar Harapan Bali itu.
"PT Taspen memiliki data-data terkait dengan dana pensiun nasabah, nantinya dapat mengembangkan penyaluran kredit untuk meningkatkan usaha para pensiunan," ujar William saat dihubungi, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca:Tiga BUMN Realisasikan Sinergi Bank Sinar Harapan)
Baik Bank Mandiri maupun nasabah penerima dana pensiun, kata William, akan mendapat kemudahan. Bank Mandiri dapat melakukan pengawasan dengan mudah karena ada jaminan dana pensiun, sementara nasabah mendapatkan kemudahan akses.
Lebih lanjut, kata William, rencana ini berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat. "Apabila dikelola dengan baik dan diikuti dengan program perbankan yang mengakomodasi kebutuhan ekonomi, dampak jangka panjang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Dalam penyaluran kredit, kata William, Mandiri harus mampu menyerap potensi pasar yang masih sangat besar. Dia mengakui pangsa pasar kredit mikro di Indonesia merupakan sektor yang paling luas. Ia mengibaratkan masyarakat Indonesia seperti piramida dengan masyarakat lapisan menengah-bawah menempati dasar piramida. "Belum semua bank dapat menyentuh lapisan dasar piramida," ujar William.
Analis teknik dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengungkapkan hal senada dengan banyak catatan. Menurut Kiswoyo, ihwal dana pensiun, Mandiri akan banyak bergantung pada PT Taspen.
Menurut Kiswoyo, yang harus diutamakan adalah koordinasi antara PT Taspen dan Mandiri supaya bank yang baru dapat tumbuh dengan baik. Seperti William, Adi melihat ada potensi besar untuk menangkap peluang baru dalam bisnis perbankan. "Asal PT Taspen ketika ditanya soal data besaran jumlah dana pensiun tak berubah-ubah dan transparan," ujarnya.
DINI PRAMITA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Candi Borobudur Disebut Jadi Target Teror ISIS