TEMPO.CO, Jakarta - Umat Islam yang punya hobi jalan-jalan sering dibuat repot saat mencari menu makanan halal, terutama saat berada di luar negeri atau wilayah yang mayoritas penduduknya nonmuslim. Tak jarang, untuk mengakalinya, mereka membawa bekal makanan sendiri. Tentu saja, kondisi seperti itu membuat jalan-jalan menjadi kurang mengasyikkan karena ribet.
Beruntung, kini segala kerepotan itu bisa sedikit dikurangi. Pasalnya, saat ini tersedia sebuah aplikasi mobile untuk membantu mencari dan mengidentifikasi produk halal, yakni HalalMinds. (Baca: Berita Cadbury Haram, Cokelat Monggo Tak Terganggu)
Aplikasi HalalMinds awalnya diluncurkan untuk membantu masyarakat muslim di Jepang yang kesulitan menemukan makanan halal. HalalMinds bisa digunakan telepon pintar berbasis Android sejak 3 April 2014 dan iOS sejak 28 April 2014.
Pendiri HalalMinds, Agung Pambudi, mengatakan aplikasi tersebut sangat berguna bagi sesama muslim yang sedang jalan-jalan. "Terutama di Jepang yang tidak bisa membaca huruf kanji pada label produk," ujarnya melalui surat elektronik kepada Tempo, Jumat, 22 Agustus 2014.
Agung menjelaskan, ide aplikasi ini sebenarnya termasuk sederhana, yakni mendeteksi produk dengan menggunakan pemindai barcode yang dapat digunakan saat berbelanja. Saat akan membeli makanan, pengguna aplikasi cukup memindai barcode itu melalui telepon seluler, yang sebelumnya sudah dipasangi aplikasi HalalMinds. Selanjutnya, secara otomatis barcode tersebut dicocokkan dengan database aplikasi itu yang berisi 500.000 produk.
"Dari situ nanti bisa ditentukan apakah makanan itu halal atau tidak," katanya. (Baca:Halalkan Produk Haram, YLKI Desak Pelaku Dipidana)
Meski termasuk baru dan sederhana, Agung mengklaim, aplikasi ini sangat berguna bagi masyarakat muslim yang berdomisili di Jepang. Terbukti, hingga saat ini aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 1.100 kali.
Aplikasi ini juga telah memenangi kompetisi entrepreneur tingkat internasional, Global Tic. Agung mengatakan kemenangan ini menjadi salah satu kesempatan baginya untuk terus berkembang dan lebih dikenal. "Ajang ini hanya pemberian penghargaan, tapi juga memberikan pengetahuan tentang platform investasi, dan jaringan bisnis untuk jangkauan yang lebih luas," katanya. (Baca:Masyarakat Diminta Cermat Konsumsi Pangan Kemasan)
Menurut Agung, pada tahun ini sebenarnya Indonesia mengirimkan dua wakilnya ke kompetisi tersebut, yakni Hercula dan The Fengshui. Adapun HalalMinds, meskipun berbasis di Fukuoka dan maju sebagai perwakilan Jepang, secara murni didirikan oleh orang Indonesia. "Saya pribadi tetap mengenalkan bahwa saya berasal dari Indonesia dan tinggal di Jepang," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Racikan Rahasia untuk Menikmati Kopi Toraja
9 Kilometer Menjelajah Lereng Gunung Merapi
Tiga Hotel Ramah Anak