TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi meragukan peluang partai Demokrat mengikuti Koalisi Merah Putih untuk menjadi oposisi kubu Jokowi-JK.
"Tidak hadirnya politikus selevel sekjen dari partai Demokrat dalam konferensi pers yang dihelat Koalisi Merah Putih melanjutkan spekulasi terkait posisi Demokrat yang semakin menjauh dari Koalisi Merah Putih," kata Burhanuddin saat ditemui di Hotel Oria, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Agustus 2014.
Burhanuddin menilai Demokrat masih ragu menentukan apakah akan bergabung dalam oposisi yang digagas Koalisi Merah Putih atau mendukung kubu Jokowi-JK. "Posisi Demokrat sekarang itu berada di antara dua karang. Tidak di Koalisi Merah Putih dan tidak di kubu Jokowi," kata dia.
Burhanuddin mengatakan arah sikap Demokrat saat ini hanya bisa ditentukan oleh SBY. "Yang menentukan di Demokrat, kan, bukan siapa-siapa kecuali SBY. Kalau hanya pernyataan dari Nurhayati atau Max Sopacua, itu tidak kuat," ujar dia.
Burhanuddin juga menyayangkan reaksi SBY yang dianggapnya salah mengambil sikap usai putusan Mahkamah Konstitusi. "Statement Pak SBY di Twitter tadi malam juga tidak mengucapkan selamat kepada Jokowi, padahal MK sudah mengambil putusan final. Justru beliau malah curhat menanggapi pesan negatif terhadap isu bahwa SBY dan Demokrat tidak akan ngerecoki koalisi Jokowi-JK," kata dia.
Menurut Burhanuddin, momentum putusan MK sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk memberi dukungan kepada Jokowi-JK. "Sampai sekarang posisi Demokrat ya enggak clear. Di Koalisi Merah Putih tidak, mendukung Jokowi juga tidak definitif," kata dia. Dia berpendapat langkah Demokrat untuk berlabuh ke Jokowi-JK akan ditentukan oleh negosiasi-negosiasi di belakang layar sampai sebelum pelantikan presiden terpilih Joko Widodo pada tanggal 20 Oktober mendatang.
NURIMAN JAYABUANA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?