TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hukum tata negara dari Universitas Indonesia, Refly Harun, mengatakan hingga 21 Oktober 2014 nanti, Susilo Bambang Yudhoyono masih menjadi presiden sepenuhnya. Oleh karena itu, SBY masih memegang mandat untuk melakukan kewenangan sesuai dengan tugas presiden.
Walaupun SBY masih menjadi presiden seutuhnya, menurut Refly, SBY harus menunjukkan etika politik yang baik. "SBY jangan mengambil kebijakan strategis yang akan membebani pemerintah selanjutnya," kata dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 22 Agustus 2014. (Baca: Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical)
Menurut Refly, etika politik itu merupakan suatu pembelajaran yang baru di Indonesia untuk mendapatkan pemerintahan yang lebih berkualitas. Untuk itu, Refly mengatakan, SBY dan Jokowi perlu bertemu untuk membangun hubungan yang baik di masa depan.
Refly juga mengimbau agar di masa transisi ini SBY tidak mengangkat pejabat-pejabat di luar kabinet yang memiliki posisi strategis, seperti Gubernur Bank Indonesia, Kepala Kepolisian Rebuplik Indonesia, dan Panglima Tentara Nasional Indonesia. "Lebih baik diserahkan kepada presiden baru," ujar dia.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Prabowo Terus Menggugat, Siapa Paling Diuntungkan?