TEMPO.CO, Bandung - Bahan bakar minyak bersubsidi mulai langka di Kota Bandung. Di pompa bensin milik Pertamina, pembelian Premium dan solar dibatasi. Sedangkan sejumlah pompa bensin milik swasta mulai kehabisan stok dan menunggu pasokan dari depot Pertamina.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nomor 31-40601 milik PT Pertamina di kawasan Gedebage, Jalan Soekarno-Hatta, membatasi pembelian Premium dan solar maksimal Rp 50 ribu per kendaraan roda empat.
"Untuk motor sampai tangki penuh. Kalau beli Pertamax atau bahan bakar khusus lainnya tidak dibatasi," ujar Dani Safroni, administrator SPBU Pertamina ini, di kantornya, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca: Kuota BBM Subsidi di Jateng-DIY Tinggal 33 Persen)
Ia menjelaskan, seiring kebijakan pengurangan kuota, pasokan BBM bersubsidi dari Depot Pertamina Ujungberung ke pompa bensin berkode 31 ini dikorting dari semula sekitar 54 ribu liter menjadi 48 ribu liter per tiga hari. "Pembatasan pembelian Rp 50 ribu per mobil kami terapkan supaya stok yang ada bisa lebih awet dan bisa melayani lebih banyak konsumen," kata Dani.
Berdasarkan pantauan Tempo, puluhan mobil dan sepeda motor konsumen BBM subsidi tampak mengantre cukup panjang di SPBU Pertamina Gedebage sejak pagi tadi. "Antrean sudah terjadi sejak Sabtu (23 Agustus). Tadi pagi antrean sempat luber ke jalan raya," kata Dani. (Baca: Pembelian Bensin dengan Jeriken Dibatasi)
Sejumlah SPBU milik swasta di Kota Bandung tampak mulai kehabisan stok Premium dan solar selepas pagi tadi. SPBU swasta di kawasan Gedebage dan Jalan Rumah Sakit, misalnya, cuma menjual Pertamax.
"Mulai pukul 09.00 WIB tadi, Premium dan solar habis. Jatah kami cuma 8 ton liter. Mungkin siangan nanti pasokan baru datang," ujar Surya, pengawas SPBU 34-40209 Gedebage.
Adapun pompa bensin Antapani dan Jalan Ahmad Yani masih menjual Premium. "Kami beli dari depot juga sudah dibatasi hanya boleh sampai 16-24 ribu liter. Kami belum membatasi pembelian oleh konsumen. Kalau stok BBM subsidi habis, ya, kami cuma jual Pertamax," ujar Agnes, pengawas SPBU Jalan Ahmad Yani. (Baca: BBM Langka, Angkot Masuk Kandang Lebih Cepat)
ERICK P. HARDI
Baca juga:
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS
Ruhut Ajak PDIP Barter Pimpinan DPR dengan MPR