TEMPO.CO, Lumajang - Warga Desa Krasak, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki dengan kepala hancur, Senin malam, 25 Agustus 2014. Mayat korban yang belakangan diketahui bernama Sunar, 60 tahun, ini diduga tewas setelah dilempar mercon.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lumajang Ajun Komisaris Kusmindar mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. "Ini penganiayaan hingga meninggal dunia," kata Kusmindar di Ruang Jenazah Rumah Sakit Dr Haryoto, Lumajang, Selasa siang, 26 Agustus 2014.
Korban ditemukan dalam posisi tengkurap di dalam parit yang dialiri air dengan kondisi kepala luka berat. Luka di bagian kepala itu yang membuat korban tewas. "Diduga dilempar mercon," kata Kusmindar.
Ada empat orang saksi yang saat ini tengah dimintai keterangan. Sejumlah kerabat korban berdatangan ke kamar mayat. Mereka tengah menunggui mayat Sunar. Salah seorang kerabat korban yang enggan menyebutkan namanya mengatakan mayat korban nyaris tidak bisa dikenali. "Keseluruhan kepalanya nyaris hancur," katanya.
Menurutnya, Sunar adalah seorang petani yang sehari-hari menghabiskan waktu di sawah. Sehari sebelum ditemukan tewas, korban pamit mau menjaga sawahnya dari serangan burung. Namun keluarganya bertanya-tanya karena pada pukul 13.00 WIB, Sunar tidak pulang untuk salat zuhur seperti biasanya.
Akhirnya pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, mayat korban ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. "Tidak ada yang berani membalik tubuh korban. Ngeri," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, mercon yang diduga mengakibatkan tewasnya Sunar ini adalah bondet alias bom ikan yang biasa digunakan nelayan pesisir utara. Bagi para komplotan pelaku pencurian hewan, bondet ini digunakan sebagai senjata jika aksi kejahatannya dihalang-halangi atau tepergok orang lain.
DAVID PRIYASIDHARTA