TEMPO.CO, Jakarta - Heboh rencana pergantian Direktur Utama PT PLN (Persero) yang dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan membuka persoalan keuangan yang melilit anak usaha PT PLN Batubara. Dua pejabat tinggi PLN mengatakan mayoritas direksi PLN kecewa dengan penggunaan anggaran Rp 800 miliar oleh PLN Batubara selama 2011-2012.
Direktur Utama PLN Batubara Khairil Wahyuni menampik penggunaan itu disebut bermasalah. Alasannya, laporan penggunaan dana tersebut masih dalam proses. "Konsultan bertaraf internasional sesuai dengan permintaan pemegang saham masih sedang melakukan proses verifikasi," katanya kepada Tempo, Jumat, 22 Agustus 2014.
Verifikasi ini, menurut salah seorang direktur PLN, sudah dilakukan dengan menyewa jasa akuntan publik Ernst and Young (E&Y) pada awal 2013. "Sudah selesai tahun lalu," kata direktur tersebut. Hasil audit E&Y mencengangkan: banyak cadangan batu bara yang tidak sesuai dengan kontraknya. Misalnya, volume cadangan tak sebesar yang disebutkan dalam kontrak kerja sama, kandungan kalori tak sesuai dengan perjanjian, lokasi pertambangan batu bara jauh dari akses infrastruktur, bahkan ada pula yang bodong.
Audit E&Y itu juga menemukan kecerobohan direksi PLN Batubara yang berani membayar uang muka kepada pemilik kuasa pertambangan tanpa jaminan. Salah satunya pembayaran uang muka untuk wilayah kuasa pertambangan di Sumatera, seperti Jambi dan Bengkulu, yang nilainya Rp 480-560 miliar. "Kerja sama ini dengan satu pengusaha yang disebut-sebut dekat dengan seorang ketua umum partai politik," tutur pejabat tinggi tadi. "Inilah yang menjadi beban berat Pak Nur (Nur Pamudji, Direktur Utama PLN)."
Akibatnya, mayoritas direksi mengusulkan pergantian direksi PLN Batubara, tapi dua direktur menolaknya. Dua pejabat tinggi PLN mengatakan persoalan PLN Batubara inilah yang menjadi salah satu alasan Dahlan berencana mengganti Nur Pamudji. (Baca: Di Balik Rencana Pergantian Direktur Utama PLN.) Namun Dahlan membantahnya dan menyebutkan pergantian tersebut atas permintaan Nur sendiri. "Beliau (Nur Pamudji) merasa tidak mampu membela anak buah yang menurut beliau sudah bekerja dengan benar," katanya.
Pergantian direksi PLN Batubara sulit dilakukan direksi PLN sebab Direktur Utama PLN Batubara Khairil Wahyuni disebut-sebut orangnya Dahlan. Mengenai hal ini, Dahlan juga membantahnya. Menurut dia, Khairil merupakan pilihan Nur. "Saya hanya menyetujui," katanya.
AKBAR TRI KURNIAWAN
Baca juga:
Bercinta dengan Matras, Pria Ini Diadili
Kasus Korupsi Haji, KPK Periksa Politikus Demokrat
Ahok Perkirakan Bisa Saja DKI tanpa Wakil Gubernur
BBM Langka, Angkot Masuk Kandang Lebih Cepat