TEMPO.CO, Bandung - PT Pos Indonesia tengah menyiapkan layanan Pos Ekspor khusus bagi produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang hendak membidik pasar ekspor. "Tujuan ekspornya bisa ke 200 negara," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan di Bandung, Selasa, 26 Agustus 2014.
Menurut dia, melalui layanan Pos Ekspor, pelaku UKM yang akan mengirim barangnya ke luar negeri tidak perlu repot. Lewat layanan itu, eksportir mendapatkan layanan pengemasan, fumigasi atau penghilangan jamur, pengurusan dokumen ekspor, surat izin karantina, hingga dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). "Mereka tinggal membawa barangnya," kata dia. (Baca: Ekspor Pulih, Freeport Kirim Emas dan Tembaga)
Layanan Pos Ekspor ini akan diperkenalkan September 2014 mendatang. Layanan diadakan untuk menghadapi pasar global ASEAN yang akan dibuka tahun depan. Selama ini, kata Budi, banyak pengelola UKM punya kemampuan ekspor, tapi mereka tidak bisa langsung mengekspor karena harus mampir dulu ke Bali, baru dikirim keluar negeri. "Kita coba tangkap peluang itu. Targetnya, pada Januari 2015, layanan ini sudah bisa lari kencang," ucap Budi. (Baca: PTPN X Ekspor 80 Ton Buncis ke Jepang)
Soal harga, Budi mengklaim lebih murah dari layanan Express Mail Service (EMS) yang selama ini dimanfaatkan pelanggan pos untuk mengirim barang ke luar negeri. Namun, layanan Pos Ekspor dipatok waktu pengirimannya hingga tiba ke tujuan antara 4-8 hari. "Kalau EMS antara 2-4 hari," ujar dia.
Budi optimistis layanan ini bakal diminati karena layanan Pos Ekspor tidak sebatas jasa pengiriman semata, tapi ada layanan tambahan, seperti packaging, fumigasi, dan pengurusan dokumen ekspor. (Baca: Ekspor Perhiasan dan Permata Naik 109 Persen)
Menurut Budi, tidak banyak investasi yang dikeluarkan PT Pos untuk membuka produk baru ini, namun Budi enggan menyebutkan angkanya. "Layanan ini hanya memanfaatkan kapasitas PT Pos, tidak banyak investasinya," kata Budi.
Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan Arief mengapresiasi layanan ekspor dari PT Pos Indonesia. Sebelumnya, dia mengaku sudah diajak bicara soal layanan Pos Ekspor untuk memfasilitasi UKM yang berniat merambah pasar ekspor. Maklum, banyak produk UKM asal Jawa Barat yang memanfaatkan layanan e-commerce PT Pos untuk memperluas pemasarannya. "Kami akan dorong pelaku UKM di Jawa Barat untuk merambah pasar ekspor," kata dia.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?