TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Gamal Sinurat menginginkan desain pembangunan Stasiun Kereta Bandara Dukuh Atas diubah. Karena, menurut dia, stasiun tersebut dibangun di atas rencana pembangunan jalan yang akan dibangun oleh pemerintah DKI. "Pembangunan stasiun tersebut overlapping," ujar dia di Balai Kota, Selasa, 26 Agustus 2014.
Gamal menjelaskan posisi pembangunan stasiun terletak di depan Hotel Shangri-La, atau jika dari Stasiun Sudirman, di sisi kanan jalan inspeksi Kanal Banjir Barat, dekat kantor DPP Partai Hanura. Sedangkan rencana pembangunan jalan, dimulai dari Jalan Teluk Betung tembus menuju Jalan Mas Mansyur. "Mana boleh Anda bangun stasiun di atas rencana jalan," kata Gamal.
Ia menambahkan, jalan tersebut dibangun dengan lebar sekitar 18 meter. Sedangkan bangunan stasiun menjorok ke arah jalan dan memakan lahan sebesar 11 meter dari lebar jalan. Artinya, di titik pembangunan stasiun, jalan lebarnya hanya 7 meter.
Oleh sebab itu, desain stasiun mutlak diubah. "Apakah stasiunnya bentuk layang atau bagaimana itu terserah mereka," ucapnya. (Baca: DKI dan KAI Bahas Izin Proyek Kereta Bandara)
Saat ini pembangunan jalan, Gamal menambahkan, masih dalam proses pembebasan lahan. Hanya saja, ia tak mengetahui persis berapa dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tersebut. "Itu Dinas Pekerjaan Umum ranahnya." kata dia.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai PT KAI salah dalam pembangunan stasiun tersebut. "Dia tidak tahu kalau kami mau bangun (lebarkan) jalan," ucapnya. Ia menambahkan, "Dia (PT KAI) juga tidak percaya, kamu (PT KAI) bisa tidak bongkar rumah kumuh di sana, kalau enggak ini (jalan) tidak selesai."
Namun begitu, menurut Basuki, pemerintah DKI dan PT KAI berjanji, baik pembangunan stasiun dan jalan tuntas tahun 2015. "Kita sama-sama janji akhir 2015, stasiun jadi, jembatan sky bridge jadi, lalu jalan pun juga rapi."
Direktur Utama PT KAI Ignatius Jonan mengatakan pihaknya berencana membangun sebuah stasiun khusus kereta bandara di antara Stasiun Dukuh Atas dan Karet. Stasiun tersebut berlokasi di depan Hotel Sangri-La.
Namun, pembangunan harus dicocokkan dengan rencana pembangunan jalan oleh DKI. "Ini DKI mau pelebaran jalan di Teluk Betung. DKI mau pelebaran jalannya berapa, stasiunnya dibangunnya kayak apa, ini mau dicocokkan," ucapnya.
ERWAN HERMAWAN:
Berita Terpopuler:
Pencalonan Tifatul, PKS: Yang Penting Masuk Surga
Belum Bekerja, DPRD Jakarta Hamburkan Rp 2,1 Miliar
Cara Angga Keluar dari Penyiksaan Ayahnya
Gara-gara Sampul Buku, Angga Dihajar Ayah