TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bakal memiliki pendamping baru jika Gubernur Joko Widodo dilantik sebagai presiden. Ahok tak mempermasalahkan siapa saja politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang bakal diajukan menjadi Wakil Gubernur DKI. (Baca: Ahok Tak Mau Wakil Gubernur Baru Lebih Pintar)
Lalu, bagaimana jika Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya, yang diajukan menjadi DKI2 atau wakil gubernur? Ahok ternyata ragu bisa bekerja sama dengan Risma, wali kota yang disebut-sebut punya segudang prestasi itu. (Baca: Siapa Wakil Gubernur yang Diinginkan Ahok?)
"Secara karakter, saya pikir belum tentu cocok dengan saya," kata Ahok dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Kamis, 21 Juli 2014. "Dia (Risma) sama Bambang D.H. (bekas Wali Kota Surabaya) saja ribut. Bisa tidak ketemu dengan saya." (Baca: wawancara lengkap dengan Ahok, 'Gue Jadi Gubernur, Bos')
Ada pula nama Boy Sadikin, putra mantan Gubernur DKI Ali Sadikin yang juga politikus PDI Perjuangan. Ahok tak mempermasalahkannya. "Oke saja. Bagi saya, siapa saja," katanya. (Baca: Beda Jokowi dari Ahok dan Teori Kodok)
Saat ditanya karakter Boy bakal cocok atau tidak, Ahok memberikan tanggapan. "Lu baca Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 32 (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah) itu, deh. Wakil itu tidak ada wewenang. Tugas dan kewajiban lu, ya, bantu gue. Titik. Tidak usah banyak ngoceh," ujar Ahok. (Baca: Ahok Sebut Jokowi Lambat Ambil Keputusan)
Toh, Ahok menyebutkan nama Djarot Saiful Hidayat, bekas Wali Kota Blitar, bisa saja mendampinginya. "Sepuluh tahun menjabat (Wali Kota Blitar) dan reputasinya jelas," ucapnya. Namun Ahok menyatakan tak memiliki andil memilih wakil gubernur. "Cuma usul dan bisik-bisik saja."
TIM TEMPO
Terpopuler
Polisi Panggil Pengurus Gerindra Soal Garuda Merah
Hari Ini, Tim Advokasi Prabowo Lapor ke Komnas HAM
Ini Saran Komnas HAM kepada Tim Advokasi Prabowo
ISIS Rebut Pangkalan Militer Suriah
Masuk Bursa Wali Kota Depok, Tifatul Direspons Negatif