TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengaku berada di posisi terjepit dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dalam pemilu presiden lalu. Keduanya merupakan atasan Ahok. Jokowi menjabat Gubernur DKI, sedangkan Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya. (Baca: Ahok Sebut Jokowi Lambat Ambil Keputusan)
Meskipun terjepit, Ahok mengaku bisa menyelesaikan persoalan itu. "Langsung saya selesaikan kejepitnya itu. Langsung gue putusin, gue dan keluarga pilih Prabowo," kata Ahok dalam wawancara khusus dengan Tempo, Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: wawancara lengkap dengan Ahok, 'Gue Jadi Gubernur, Bos')
Ahok bahkan mengaku ikut membantu berkampanye untuk Prabowo, yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. "Gue sudah kampanye ke mana-mana," kata bekas politikus Golkar yang pindah ke Gerindra karena maju dalam Pemilihan Gubernur DKI 2012 ini. (Baca: Beda Jokowi dari Ahok dan Teori Kodok)
Nyatanya, pemenang pemilu presiden adalah Jokowi-JK. Toh, Ahok tak kehilangan apa pun. Posisinya malah bakal naik menjadi penguasa Ibu Kota. "Kalau Jokowi yang menang, ya, memang nasib gue jadi gubernur, Bos. Lu jangan ribut."
TIM TEMPO
Terpopuler
Polisi Panggil Pengurus Gerindra Soal Garuda Merah
Ini Saran Komnas HAM kepada Tim Advokasi Prabowo
Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan