TEMPO.CO, Banyuwangi - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai hari ini, Selasa, 26 Agustus 2014, melarang pembelian BBM, terutama bensin dan solar, menggunakan jeriken. Sebab, dikhawatirkan persediaan BBM di SPBU semakin cepat habis.
Menurut Wakil Pengawas SPBU di Jalan Gajah Mada Bambang Hariyanto, larangan pembelian BBM menggunakan jeriken merupakan kesepakatan di antara sejumlah pemilik SPBU di Banyuwangi. “Ini kesepakatan kami meski belum ada larangan dari Pertamina,” kata Bambang kepada Tempo, Selasa, 26 Agustus 2014.
Bambang menjelaskan, sejak 18 Agustus 2014, Pertamina mengurangi pengiriman jatah BBM, dari sebelumnya 24 kiloliter berkurang menjadi 16 kiloliter. Jatah itu habis terjual dalam sehari.
Bila pembelian dengan jeriken tidak dilarang, Bambang khawatir banyak kendaraan yang tidak kebagian BBM. Sebelumnya SPBU tersebut setiap hari melayani 50 pembeli Premium yang menggunakan jeriken, yang kemudian mereka jual secara eceran kepada konsumen.
Adapun SPBU di Jalan Brawijaya tetap membolehkan pembelian menggunakan jeriken. Namun jumlahnya dibatasi hanya sekali dalam sehari. “Sekali membeli mereka hanya boleh membawa dua jeriken berisi 54 liter,” ujar manajer SPBU, Abdul Kadir.
Abdul Kadir menjelaskan jatah BBM di SPBU-nya juga dikurangi dari 16 kiloliter menjadi 8 kiloliter. Karena itu, pembeli yang menggunakan jeriken tetap harus membawa surat rekomendasi yang ditandatangani oleh kepala desa/lurah serta camat.
Berdasarkan pantauan Tempo, sebagian besar penjual Premium eceran masih membuka lapaknya. Mereka juga tetap menjual Premium seharga Rp 7.000 per liter.
Samsul, penjual Premium eceran di Jalan Agus Salim, mengatakan semakin sulit membeli Premium menggunakan jeriken. Pada hari normal, dia bisa membeli paling sedikit 54 liter, tapi saat ini hanya 28 liter sehari. “SPBU juga sering kehabisan bensin,” ucapnya.
Menurut Samsul, dirinya masih bisa menjual eceran dari hasil pembelian Selasa pagi tadi. Bila seluruh SPBU memberlakukan larangan pembelian menggunakan jeriken, Samsul siap menutup lapaknya hingga distribusi BBM dari Pertamina kembali normal.
IKA NINGTYAS
Baca juga:
PKB Rekomendasikan Green Book ke Jokowi-Kalla
Komnas HAM Panggil Paksa Kivlan Zen
Anas: Kebohongan Nazar Terstruktur, Sistematis, dan Masif
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi