TEMPO.CO, Jakarta - Pasien-pasien kanker hati yang ada di Indonesia, menurut dokter spesialis hati Rino A. Gani, kebanyakan datang sudah dalam stadium akhir. "Mereka ke dokter sudah dalam kondisi nonkuratif, atau tidak bisa disembuhkan," katanya dalam acara "Bayer Himbau Masyarakat dan Pemerintah Tanggap Penanganan Kanker Hati Stadium Lanjut", di restoran Tesate, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Agustus 2014. (Baca: Kanker Hati Penyakit Langka Nan Mematikan)
Data lembaga riset kanker global, Globocan, tahun 2008, di Indonesia saban tahun terjadi 13.238 kasus kanker hati dan angka kematian hingga 80 persen. Pasien-pasien ini sulit disembuhkan. Padahal, kalau pasien bisa datang lebih dini, kemungkinan sembuh masih ada. "Karena hati ini unik," ujar Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia ini. (Baca: Makan Kacang Turunkan Risiko Kanker Hati)
Keunikannya adalah kemampuan untuk meregenerasi jaringan secara alami. Pada hati yang sehat, jika 75 persen bagiannya dibuang, ternyata hati akan kembali lagi dalam ukuran normal hanya dalam kurun enam bulan. Sayang, Rino melanjutkan, pasien biasanya datang sudah dalam kondisi berat, hingga sudah tahap akhir.
Diakui ahli hati Profesor Dr dr L.A. Lesmana, SpPD, KGEH, mendeteksi kanker hati itu memang sulit. "Bahkan dokter saja bisa salah diagnosa," ujarnya. Sebab, gejalanya sangat samar. "Di stadium awal memang tidak menimbulkan gejala," Rino menambahkan. Sebab, munculnya gejala kanker hati yang berbeda memang pada stadium lanjut. Seperti benjolan di perut bagian kanan atas, kembung, mual, nafsu makan berkurang, berat badan turun signifikan, air seni bewarna gelap, dan tinja berona pucat.
Lesmana menyarankan untuk selalu waspada terhadap nyeri menahun pada bagian lambung. "Itu bisa jadi hati atau pankreas," katanya dalam kesempatan yang sama. Secara fisik, bisa diraba di bagian perut untuk mengecek organ hati dan limpa. Kalau ada nyeri, harus ditelusuri lanjut dengan USG. Yang lebih kentara adalah warna kuning di bagian mata. "Yang bisa jadi indikasi gangguan hati," kata Lesmana.
DIANING SARI
Berita Terpopuler:
Lusa, PTUN Akan Jatuhkan Vonis Gugatan Prabowo
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS