TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat politik, Andrinof Chaniago, mengatakan partai yang tetap berada di Koalisi Merah Putih akan mengalami kerugian. "Tidak ada untungnya saya rasa," kata Andri saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 Agustus 2014.
Menurut Andri, hal merugikan yang akan diterima mereka salah satunya adalah akses ke sumber daya negara tidak akan ada. Selain itu, berarti mereka mencoba menjadi oposisi. "Padahal di Indonesia tidak ada partai yang benar menjadi oposisi," kata Andri.
Akan tetapi, apabila partai tersebut tetap memilih untuk tidak bergabung dalam pemerintahan, mereka harus puasa dengan kekuasaan dan materi. "Ya, itu konsekuensi," kata Andri. (Baca: Tim Jokowi-JK Susun Tiga Opsi Kabinet)
Sebelumnya Koalisi Merah Putih yang terdiri atas enam partai, yaitu Partai Gerindra, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, dan Partai Demokrat menetapkan langkah untuk mengusung pasangan Prabowo-Hatta pada pilpres 2014 lalu. Akan tetapi, saat ini kondisi Koalisi Merah Putih sedang dalam perbincangan. Beberapa partai diisukan akan keluar dari koalisi tersebut.
Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar, mengatakan tetap akan berada dalam Koalisi Merah Putih. Aburizal juga mengatakan Koalisi Merah Putih bukan untuk mendukung Prabowo, tapi karena memiliki kesepahaman dalam ideologi. (Baca: PAN-Golkar Tolak Posisi Menteri Kabinet Jokowi)
Melihat situasi tersebut, Andri mengatakan, Koalisi Merah Putih akan goyah. "Apalagi isunya beberapa partai telah berkomunikasi dengan PDIP," katanya. Selain itu, Andri mengatakan suatu partai akan sangat bergantung kepada siapa yang saat itu sedang memimpin pemerintahan. "Mereka juga butuh pekerjaan untuk membangun partai mereka sendiri," kata Andri.
ODELIA SINAGA
Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi