TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas berpesan kepada calon pimpinan KPK agar tidak mempunyai agenda selain mengabdi kepada masyarakat. "Kalau niatnya menyimpang dan punya kepentingan ganda akan terpental dengan sendirinya," kata Busyro di gedung KPK, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: KPK Masih Butuh Busyro untuk Transisi Kepemimpinan.)
Calon pimpinan KPK, kata Busyro, bukan sekadar mempunyai integritas dan rekam jejak yang baik, tapi juga harus mempunyai niat tulus untuk memberantas korupsi. Jika tidak, dengan sendirinya akan tersingkir.
"Tradisi dan budaya organisasi sudah terbentuk seperti itu," kata Busyro. Dia juga mengatakan calon pimpinan KPK harus mampu menyesuaikan ritme dalam memberantas segala bentuk korupsi. (Baca: Berminatkah Busyro Menjadi Pimpinan KPK Lagi?)
Hingga kemarin, Selasa, 26 Agustus 2014, panitia seleksi calon pimpinan KPK baru menerima lima orang yang mendaftar menggantikan Busyro Muqoddas, yang masa tugasnya berakhir pada 10 Desember 2014. Busyro bakal mendahului empat komisioner lain dalam mengakhiri masa jabatan, yaitu 10 Desember 2014.
Busyro, yang juga mantan Ketua Komisi Yudisial, masuk KPK menggantikan ketua periode sebelumnya, Antasari Azhar, yang menjadi terpidana kasus pembunuhan Nazruddin Zulkarnaen, Direktur Utama PT Putra Rajawali Banjaran. Sedangkan jabatan empat komisioner yang lain akan berakhir pada 14 Desember 2015.
DEVY ERNIS
Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK