TEMPO.CO, Nusa Dua - Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan tidak ada agenda khusus dalam pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi pada Rabu malam, 27 Agustus 2014, di Sheraton Laguna, Nusa Dua, Bali.
“Pertemuan ini agendanya sangat cair dan tidak ada yang lebih penting dibanding pertemuan itu sendiri,” kata Daniel kepada wartawan di sela-sela persiapan pertemuan SBY-Jokowi.
Menurut Daniel, pertemuan dua pemimpin itu merupakan suatu sejarah baru dalam kehidupan bangsa. Sebelumnya peralihan kekuasaan selalu diwarnai oleh nuansa yang kurang baik karena tidak ada pertemuan antara presiden yang diganti dan yang menggantikan. Sejarah baru ini diharapkan membantu proses transisi yang lebih baik.
Daniel menambahkan, SBY menyediakan ruang yang seluas-luasnya bagi Joko Widodo sebagai presiden terpilih untuk memulai dan membuka pembicaraan. “Jadi dari segi agenda tidak ada niat untuk menjadikannya sebagai pertemuan yang rumit,” ujarnya.
Mengenai masalah kenaikan BBM, kata Daniel, dari sisi pemerintahan, SBY berpendapat bahwa lebih baik bila masalah itu diselesaikan oleh pemerintah yang baru. Dia menolak memberi penegasan apakah itu berarti SBY tidak akan menaikkan harga BBM selama sisa pemerintahannya hingga 20 Oktober nanti. “Penjelasan Menko Perekonomian saya kira sudah jelas,” ujarnya.
ROFIQI HASAN
Berita Lainnya
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK
Kenapa Prabowo Tolak Berpidato Seusai Putusan MK?