TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan optimistis target laba Rp 300 miliar hingga akhir tahun bisa tercapai. "Sampai Juni lalu targetnya sudah terpenuhi Rp 115 miliar," kata dia di Bandung, Selasa, 26 Agustus 2014.
Menurut dia, masih banyak kontrak yang belum bisa dibukukan pendapatannya karena kegiatan belum dilaksanakan. Misalnya, kontrak penyaluran dana Keluarga Harapan dengan pemerintah senilai Rp 90 miliar, kegiatan itu baru dimulai semester dua tahun ni.
PT Pos menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 4,6 triliun. Target pendapatan itu naik 15 persen dibandingkan target pendapatan tahun lalu yang menembus Rp 4 triliun. Mayoritas lini bisnis PT Pos terus tumbuh. Layanan paket tumbuh 50 persen, jasa keuangan tumbuh 12 persen, dan layanan pos surat standar tumbuh 10 persen. "Pendapatan 53 persen masih dari mail dan parcel, 38 persen dari jasa keuangan, dan sisanya retail," kata dia.
Saat ini, PT Pos tengah menyiapkan bisnis properti yang diharapkan bisa menyumbang pendapatan tahun depan. Bisnis properti pada tahap pertama mengoperasikan 15 hotel, menurut Budi, masih menunggu izin Kementerian BUMN. "Sejumlah perizinan yang dibutuhkan untuk pendirian hotel itu sudah dikantongi, seperti Izin Mendirikan Bangunan," kata dia.
Meski sudah ada yang jalan, lini bisnis properti PT Pos baru menyumbang pendapatan Rp 10 miliar. Tahun depan diproyeksikan, pendapatan bisnis ini bisa menyumbang pendapatan Rp 150 miliar. "Proyeksi labanya masih dihitung," ujar Budi.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Kritik Ahok: Jokowi Lelet Ambil Keputusan
Nazaruddin: Nova Riyanti Juga Istri Anas
Golkar Terancam Ditinggal Koalisi Pendukung Jokowi
Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Ahok Diminta Waspadai Serangan PKS