TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Organisasi Angkutan Darat (Organda) Andriansyah mengatakan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi sejak pekan lalu telah memukul operasionalisasi angkutan umum di berbagai kota. Catatan Organda, dampak kelangkaan BBM tersebut paling dirasakan di tiga kota, yaitu Cirebon, Sumedang, dan Yogyakarta.
"Banyak angkot yang enggak beroperasi di sana. Paling tidak operasionalnya terpangkas 30 persen," kata Andriansyah saat dihubungi, Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Kuota BBM Subsidi Masih 15,5 Juta Kiloliter)
Menurut Andriansyah, angkutan umum itu tak beroperasi karena terlalu lama mengantre Premium. Dibutuhkan waktu empat-lima jam untuk mendapatkan Premium.
Andriansyah meminta Pertamina dan pengusaha angkutan umum untuk duduk bersama guna membicarakan pembatasan BBM bersubsidi. Organda, kata dia, sebenarnya tak menolak pembatasan ini asalkan pasokan SPBU langganan angkutan umum tak dikurangi. "Kami sudah minta Pertamina mencatat SPBU-SPBU yang berada di jalur angkutan umum," katanya. (Baca: Premium dan Solar Langka di Karanganyar)
Angkutan umum, kata Andriansyah, harus menggunakan BBM bersubsidi. Sebab, jika angkutan umum dipaksa menggunakan BBM nonsubsidi, otomatis bakal ada kenaikan tarif yang pastinya akan dibebankan kepada penumpang.
Namun Andriansyah mengaku kondisi sudah mulai membaik setelah Pertamina menormalkan lagi pasokan Premium dan solar mulai Selasa malam, 26 Agustus 2014. "Pagi ini sudah berkurang antreannya. Tapi kami minta kondisi ini jangan cuma bersifat sementara," katanya. (Baca: Premium Lancar, Pasokan Solar di Pekanbaru Seret )
Sebelumnya, lewat siaran pers, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, sejak semalam, Pertamina mulai kembali menormalkan pasokan BBM bersubsidi ke stasiun pengisian bahan bakar umum. Sebelumnya, pengiriman ke SPBU sempat dikurangi sampai 50 persen dari pasokan biasanya.
KHAIRUL ANAM
Terpopuler
Ahok Akui Terjepit Antara Jokowi dan Prabowo
Ini Sebab Ahok Suka Djarot Syaiful Hidayat
Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS
Dua Partai Merah Putih Diprediksi Gabung Jokowi-JK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?