TEMPO.CO, California - Seorang pemuda Amerika Serikat, Douglas McAuthur McCain, diduga tewas selama pertempuran akhir pekan lalu di Suriah. Ia sebelumnya terbang ke negara itu untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), seperti dilansir NBC News.
Tentara pembebasan Suriah menemukan mayatnya dengan uang tunai senilai US$ 800 di sakunya dan paspor AS. Sebelum bergabung dengan ISIS, McCain diketahui merupakan penyanyi rap dan penggila basket.
Berdasar penelusuran di akun Twitter-nya, ia diduga terbang ke Suriah beberapa bulan lalu. Pemuda yang lahir di di California selatan pada Januari 1981 ini dikenal oleh teman-teman SMA-nya sebagai seorang yang tak terlalu religius.
"Doug adalah orang yang menyenangkan. Ia senang basket dan banyak bercanda serta sedikit memiliki selera humor. Ia bukanlah atlet terbaik, tapi suka bermain," kata seorang bekas temannya pada NBC.
Setelah lulus pada tahun 1999, ia tinggal di Minnesota untuk beberapa waktu--seperti ditunjukkan catatan kriminalnya. Dia ditangkap tahun 2000 pada usia 19 tahun karena perilaku tidak tertib. Ia ditangkap lagi pada 2006 karena tindak obstruksi yang dilakukannya.
Menurut akun Twitter-nya, ia masuk Islam sekitar tahun 2004 dan menyebut dirinya sebagai "Duale ThaslaveofAllah". Posting online-nya menjadi berubah setelah itu.
Ia beberapa kali diketahui berkunjung ke Swedia. Di negeri itu, ia kadang-kadang masih tampil sebagai rapper. Kevin Köhlin, seorang pemuda Swedia, mengaku mengenalnya dan mengatakan mereka sering bermain basket bersama dan mengobrol tentang musik hip-hop. "Kami hanya berbicara sedikit tentang agama," kata Köhlin. "Dia menghormati kekristenan saya."
McCain diduga menyeberang ke Suriah dari Turki dalam beberapa bulan terakhir. Ia mulai menunjukkan tanda-tanda radikal tahun ini. Pada 9 Juni, ia menuliskan tweet tentang pertempuran ISIS dan menulis, "Aku akan bergabung dengan kalian segera."
Dia juga bertanya apakah teman lain telah berhasil mencapai "Kota R"--kemungkinan besar referensi untuk kota yang kini menjadi basis ISIS, Raqqa.
Tak lama kemudian, ia menulis, "Aku kini bersama para saudara sekarang." Tweet terakhirnya adalah pada 19 Agustus.
Setelah kematiannya, tentara pembebasan Suriah mengunggah gambar paspor McCain dan jasadnya, yang menunjukkan tato khas di lehernya. "Aku benar-benar tidak mengerti mengapa dan bagaimana. Saya bahkan tidak tahu harus bilang apa. Saya tidak pernah berpikir ini akan menjadi cara kita mengucapkan selamat tinggal. Kau di mana kakakku, kakak yang selalu ada ketika kubutuhkan?" tulis adiknya di akun jejaring sosial McCain.
MAIL ONLINE | NBC | INDAH P