TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa bekas Direktur Penyidikan KPK Brigadir Jenderal Polisi Yurod Saleh. Pemeriksaan dilakukan terkait dengan kasus dugaan korupsi proyek pembangunan pusat olahraga di bukit Hambalang, Bogor. Kasus ini menjerat Andi Mallarangeng, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, sebagai terdakwa.
Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha menyatakan Yurod dipanggil sebagai saksi untuk Mahfud Suroso, tersangka Hambalang, yang juga menjabat Direktur Utama PT Dutasari Citralaras. Mahfud, yang disangka turut terlibat dalam penggelembungan dana di proyek Hambalang, disebut-sebut orang dekat bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. (Baca: KPK: Nasib Bambang Soeharto Tunggu Pengumuman)
Tiba di gedung KPK pukul 09.55 WIB, Yurod selesai menjalani pemeriksaan 90 menit kemudian. Yurod, yang memakai safari hitam-hitam, tidak mau berkomentar. "Tidak, koordinasi saja," ujarnya. Dikejar hingga ke jalanan di luar gedung KPK, Yurod tetap tak mau menjelaskan pemeriksaannya.
Selain Yurod, KPK juga memeriksa penasihat hukum M. Nazaruddin--terdakwa kasus Hambalang yang pernah jadi Bendahara Umum Demokrat, yaitu Djufri Taufik.
Yurod dilantik menjadi Direktur Penyidikan KPK pada 4 Mei 2011. Dia dikembalikan KPK ke Markas Besar Kepolisian pada 24 Februari 2012. (Baca: KPK Minta Pemerintahan Jokowi-JK Tarik RUU KUHP).
Yurod dicopot dari jabatan Dirdik KPK karena kedekatannya dengan Nazaruddin, yang ketika itu sudah menjadi terdakwa KPK. Aturan internal KPK melarang karyawannya dekat dengan tersangka korupsi.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengakui bahwa penyidik lembaganya mendalami keterlibatan Yurod di kasus Hambalang. "Kami tak terpengaruh dengan statusnya sebagai eks direktur di KPK. Tak ada diskriminasi," ujar Adnan di kantornya, Kamis, 28 Agustus 2014.
Namun Adnan mengaku tak tahu materi pertanyaan penyidik ke Yurod. "Saya sudah lupa informasi seputar itu karena sudah lama. Tapi ini menjadi pekerjaan rumah kami untuk mendalami. Kalau sekadar ada isu aliran uang, itu susah," tutur Adnan.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK