TEMPO.CO, Jakarta - Menteri dari kantor Perdana Menteri Malaysia, Idris Jala, menjelaskan bagaimana negara-negara di Asia Tenggara berubah dari negara yang lemah hubungannya menjadi sebuah komunitas yang terhubung melalui peningkatan hubungan secara politik, ekonomi dan interaksi sosial.
Pertumbuhan dalam masyarakat ekonomi ASEAN pada 2015 adalah yang terpenting. Pernyataan itu dia ungkapkan dalam acara yang dihadiri lebih dari 160 petinggi dari berbagai kalangan dengan tujuan membahas bagaimana pengaruh peningkatan integrasi wilayah terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN dan Asia. Kegiatan tersebut berlangsung di Ritz-Carlton Hotel pada Rabu, 27 Agustus 2014.
Menurut Idris, tantangan pertama terkait perbedaan tingkat kemajuan masing-masing negara. Hal ini akan menjadi pekerjaan rumah setiap anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. "Melakukan introspeksi diri, dari mana kita berasal dapat memperlihatkan perbedaan di antara masing-masing negara," ujarnya.
ASEAN, kata Idris, tidak bertujuan untuk menjadi seperti Uni Eropa. Walau demikian, masing-masing negara perlu berbagi kewajiban dan komitmennya dalam ASEAN Economic Community. "Bila Anda ingin ASEAN berhasil, kita perlu membagi kewajiban untuk kerja sama dan kompetisi," kata dia.
Menurut Idris, aturan yang jelas akan membuka peluang yang besar bagi swasta untuk melakukan kerja sama di negara-negara ASEN. "Sektor swasta menginginkan aturan yang jelas. Kita perlu menyediakan bentuk kerja sama bagi mereka," ujarnya.
Baca Juga:
Petinggi dari masing-masing negara, kata Idris, dipandang sebagai pemimpin bisinis dari setiap daerah. Mereka tidak hanya berfokus pada peningkatan sektor bisnis dan investasi, yang diikuti pertumbuhan ekonomi yang kuat, tetapi juga ditantang dengan adanya perbedaan lintas daerah, seperti sumber daya manusia, pembiayaan infrastruktur dan merealisasikan tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
SAID HELABY
Berita Terpopuler
Prabowo: Kalian Berkhianat? Dapat Apa dari Jokowi?
Ada Ketegangan Selama Prabowo Menonton Putusan MK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?
Hatta ke Prabowo: Mau Sampai Kapan Begini Terus?
Prabowo Ditemani Tokoh Ini Saat Putusan MK