TEMPO.CO, Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kemenangan dalam perang di Gaza melawan Hamas sehari setelah gencatan senjata dicapai untuk mengakhiri pertempuran yang telah berkecamuk sejak 8 Juli lalu. (Baca: Akhirnya, Hamas-Israel Sepakati Perundingan Mesir)
"Hamas dihantam keras dan tak mendapatkan satu pun tuntutannya," kata Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, Rabu, 27 Agustus 2014, seperti dilaporkan BBC, Kamis, 28 Agustus 2014. Dalam pidatonya itu, Netanyahu mengatakan Hamas terasing secara politik dan mengalami kerusakan parah.
Sebelumnya, Hamas menggelar kegiatan yang disebut sebagai pawai kemenangan. Seorang juru bicara Hamas menyatakan gencatan senjata itu adalah kemenangan bagi Gaza. Pasalnya, tuntutan Hamas untuk melakukan gencatan senjata jangka panjang dan membuka sejumlah blokade akhirnya terpenuhi. (Baca: Perayaan Gencatan Senjata Gaza Tewaskan 2 Orang)
Sejumlah wartawan melaporkan, pernyataan pertama PM Israel sejak gencatan senjata dicapai Selasa lalu ini ditujukan kepada kritikus yang mengatakan serangan Israel telah gagal menggulingkan Hamas dari kekuasaannya.
Klaim Netanyahu ini juga muncul lantaran tuntutan Hamas untuk mengendalikan pelabuhan dan bandara di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dalam perundingan yang ditengahi Mesir tersebut tidak dipenuhi.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Berita Lain
Seribu Lebih Anak di Inggris Diperkosa dan Dijual
Disergap Macan Tutul, Wanita Ini Balik Menyerang
Pejuang ISIS Asal AS Tewas di Suriah