TEMPO.CO, Canberra - Daerah pencarian Malaysia Airlines MH370, yang hilang sejak 8 Maret lalu, di bagian selatan Samudra Hindia telah disempurnakan berdasarkan analisis terbaru. Dalam pernyataan pada Kamis, 28 Agustus 2014, tim penyelidik menyatakan belum bisa menyelidiki penyebab kecelakaan sampai puing-puing dan kotak hitam pesawat ditemukan. (Baca: 100 Hari Hilang, Ini 13 Teori Lenyapnya MH370)
Mengutip laporan Associaced Press hari ini, untuk melanjutkan pencarian, Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss dan Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai telah menandatangani nota kesepahaman yang mengatur kerja sama dalam pencarian pesawat berjenis Boeing 777 tersebut.
“Penyelidikan tidak dapat dilanjutkan tanpa hasil pencarian,” kata Liow. “Kita harus menemukan pesawatnya. Kita perlu mencari kotak hitam di pesawat sehingga kita dapat memiliki kesimpulan dalam penyelidikan,” ujarnya.
Perjanjian tersebut juga mengatur pembagian biaya pencarian untuk kedua negara ini. Pencarian ini diperkirakan akan menghabiskan biaya US$ 52 juta selama satu tahun. (Baca: Cari MH370, Australia Sudah Habis Rp 1 Triliun)
Warren menyatakan secara keseluruhan daerah pencarian masih tidak berubah, yakni di wilayah seluas 60 ribu kilometer persegi di perairan Samudra Hindia, sekitar 1.800 kilometer di lepas pantai barat Australia.
ANINGTIAS JATMIKA | AP
Terpopuler
Seribu Lebih Anak di Inggris Diperkosa dan Dijual
Disergap Macan Tutul, Wanita Ini Balik Menyerang
Pejuang ISIS Asal AS Tewas di Suriah