TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Suhardi wafat pada Kamis malam, 29 Agustus 2014. Belakangan, Suhardi memang lebih identik sebagai politikus ketimbang akademikus. (Baca: Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero)
Akan tetapi, mantan Dekan Fakultas Ilmu Kehutanan Universitas Gadjah Mada itu ternyata punya sejarah cukup panjang dalam dunia pangan. Dia bahkan dijuluki "Profesor Telo" (ketela) karena kepakarannya soal ketela. Suhardi mendapat penghargaan pelopor pemanfaatan ketela dari Kementerian Pariwisata. (Baca: Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok)
Di tingkat internasional, kepakarannya di bidang ketela ini diakui lewat SFRT SEARCA Award for Optimization of Casuarina Equisetifolia sp for Food Security. Penghargaan tersebut didapat Shardi pada 2007. (Baca: Suhardi Pernah Mendirikan Partai Selain Gerindra)
Rektor Universitas Gadjah Mada Praktino menilai Suhardi merupakan pejuang kemandirian pangan. "Beliau menolak makanan impor, terutama gandum," kata dia. Menurut dia, Suhardi lebih memilih untuk mentradisikan bahan makanan lokal seperti ketela dan beras. (Baca: UGM Beri Penghormatan Terakhir untuk Suhardi)
Suhardi meninggal pada Kamis, 28 Agustus 2014 pukul 21.44 di Rumah Sakit Pusat Pertamina karena penyakit kanker tenggorokan yang menyebar hingga ke paru-paru. Jenazah akan dimakamkan di Yogyakarta dan sedang disemayamkan di DPP Partai Gerindra. Upacara pelepasan bakal dipimpin oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.
TRI SUSANTO | Berbagai Sumber
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia