TEMPO.CO, Surabaya - Partai Kebangkitan Bangsa menyikapi serius ancaman para pendukung Gus Dur (Gusdurian) yang akan menghadang jalannya muktamar partai tersebut pada 31 Agustus-1 September 2014. Ketua Dewan Pengurus Pusat PKB Lukman Edy juga membantah tudingan bahwa PKB mulai tidak sejalan dengan Nahdlatul Ulama.
"Justru muktamar ini membuka kesempatan agar Gusdurian kembali ke PKB. Nanti (muktamar) dibuka Ketua Umum PBNU, jadi sejalan, kan?" kata Lukman di sela-sela seminar kebangsaan di Empire Palace, Surabaya, Jumat, 29 Agustus 2014.
Lukman memastikan PKB berbagi misi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Dalam rapat pleno persiapan muktamar, DPP PKB sepakat menjadikan partai itu sebagai tempat berkumpulnya kader-kader NU yang tersebar di partai-partai lain. "PKB membuka diri merekrut kader-kader yang selama ini paham politiknya beda," ujarnya.
Ditanya soal tudingan bahwa PKB seolah-olah menghilangkan posisi Dewan Syura karena sejak sebelum muktamar telah menentukan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum secara aklamasi, Lukman mengeluarkan bantahan. PKB, kata dia, tidak menghilangkan posisi Dewan Syura dan tetap menempatkannya di posisi terhormat.
Pada era Gus Dur, Dewan Syura PKB berperan menyetujui jumlah calon ketua umum yang maju ke muktamar. Tapi, berdasarkan pengalaman terakhir, Dewan Syura dan kai justru dimanfaatkan calon-calon ketua umum. "Kai dikuya-kuya, dibawa ke kiri, dibawa ke kanan. Kami tidak ingin ini terjadi. Secara struktural, posisi Dewan Syura tetap kuat," ujar Lukman.
Ihwal Muhaimin yang dinyatakan menang meski muktamar belum dimulai, Lukman mengatakan hanya DPC dan DPW yang mempunyai hak mengajukan nama calon ketua umum. Berdasarkan konsolidasi seluruh cabang PKB, kata dia, memang telah ada kesepakatan untuk tetap menjadikan Muhaimin sebagai ketua umum. "Kalau suara dari luar, kan, mancing-mancing saja. Padahal kita sudah baik-baik," ujarnya.
Sebelumnya, Lukman mengatakan muktamar ini tidak akan menjadi ajang pertarungan calon ketua umum. Hanya ada pertarungan ide. Ihwal Dewan Syura, KH Ali Mashuri dan KH Marzuki Mustamar disebut-sebut akan mengisi posisi tersebut.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Terpopuler
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Mertua Anas dapat Salam Tempel Soeharto Semiliar
Ajukan Konsep Gerindra, Suhardi Ditolak Prabowo
Hina Warga Yogya, Florence 'Ratu SPBU' Menyesal
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis