TEMPO.CO, Raqqah - Jurnalis warga Amerika Serikat, James Foley, 40 tahun, yang tewas dipenggal oleh milisi ISIS dan ditayangkan di YouTube ternyata sempat mengalami penyiksaan sadis selama ditahan. Berdasarkan laporan seorang kerabat tahanan yang telah dibebaskan, Foley termasuk di antara empat tahanan yang disiksa dengan kepala ditutup rapat dengan kain kemudian disiram air.
Seperti dilansir Mirror, 28 Agustus 2014, milisi ISIS menggunakan cara penyiksaan sama seperti yang pernah dilakukan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) ketika menginterogasi terdakwa teroris serangan 9/11. (Baca: Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis)
Teknik penyiksaan bernama waterboarding ini dilakukan dengan cara korban didudukkan dan mukanya ditutup rapat dengan kain, kemudian wajah mereka disiram menggunakan air dingin. Efeknya, korban akan kesulitan bernapas dan merasa seakan-akan sedang tenggelam.
Dikutip dari The Washington Post, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama mengutuk teknik waterboarding sebagai penyiksaan yang keji. Seorang sumber mengatakan bahwa milisi ISIS sangat mengerti bagaimana teknik melakukan penyiksaan waterboarding ini. Para tahanan ini dikurung di Raqqah, kota di wilayah utara Suriah.
Pekan lalu, milisi ISIS menampilkan sebuah video pemenggalan James Foley. Mereka mengatakan ini merupakan aksi balasan karena Amerika Serikat melakukan serangan udara ke wilayah Irak yang sudah berada di bawah kendali ISIS. Kelompok milisi ISIS juga mengancam akan membunuh jurnalis Amerika Serikat, Steven J. Sotloff, yang terlihat pada akhir video pemenggalan Foley. (Baca: Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad)
THE WASHINGTON POST | MIRROR | VIQIANSAH DENNIS
Baca juga:
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Jatah Menteri, Hanura Abaikan Salam Gigit Jari
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Ingin Hidup Enak, Panda Ini Palsukan Kehamilan