TEMPO.CO, Kiev - Didukung oleh citra satelit NATO, Presiden Ukriana Petro Poroshenko pada Kamis, 28 Agustus 2014 menuduh Rusia melakukan invasi di timur Ukraina untuk membantu para separatis.
“Artileri berat, senjata besar, dan prajurit Rusia sering datang ke wilayah perbatasan yang tidak terkendali,” kata Poroshenko, seperti dikutip New York Times, kemarin. Ia pun telah memerintahkan Dewan Keamanan Nasional mengerahkan tentara untuk mengatasi ancaman yang disebut sangat sulit itu. (Baca: Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia)
Dengan menguatnya tuduhan Poroshenko, NATO mengatakan pula bahwa ada lebih dari seribu tentara Rusia telah bergabung dengan separatis untuk memerangi militer Ukraina. “Selama dua minggu terakhir kami mencatat peningkatan yang signifikan baik secara kuantitas maupun kualitas,” kata Brigadir Jenderal Nico Tak.
Sebuah gambar bertanggal 21 Agustus menunjukkan konvoi militer Rusia bergerak di wilayah Krasnodon. Dua hari setelahnya terlihat artileri membentuk barisan siap menembak di wilayah tersebut. (Baca: Konvoi Pengungsi Ukraina Dihantam Rudal)
Jenderal Tak meyakini tentara Rusia ini mendukung separatis dan berjuang bersama mereka di pertempuran. Ia juga mengatakan bahwa ada sekitar 20 ribu personel lainnya yang dikerahkan di wilayah Rusia dekat perbatasan Ukraina.
ANINGTIAS JATMIKA | NY TIMES
Terpopuler
'KPK' Hong Kong Gerebek Rumah Bos Media Raksasa
Simpatisan ISIS Beberkan Rencana Teror Biologis
Erdogan Dilantik Jadi Presiden Turki Hari Ini