TEMPO.CO, Jakarta - Menjelajahi Kota Perth dengan sepeda patut dicoba sebagai salah satu pilihan wisata. Kota yang terletak di Australia Barat ini memang ramah untuk pesepeda dan pejalan kaki.
Pemerintah Australia mendorong warganya menggunakan transportasi umum dan sepeda untuk beraktivitas. Contohnya dengan menyediakan sejumlah trotoar yang membentang lebar di sisi jalan raya. Jalur sepeda pun dibangun untuk mendukung aktivitas warga.
Salah satu jalur favorit bagi pesepeda adalah pelipiran Swan River, yang merupakan urat nadi Kota Perth. Swan River memiliki jalur sepeda dengan panjang sekitar 50 kilometer di tepiannya. Mengular dari sisi barat, utara, dan timur, jalur sepeda itu melintasi mulut Sungai Canning hingga ke selatan menuju kota tua Freemantle.
Jalur ini melintasi banyak taman, distrik bisnis, perumahan elite, dermaga, serta kafe-kafe di tepian sungai. Wow! Selain pemandangan yang indah, udara Perth yang dikenal bersih menjadi impian para penggemar urban bike.
Pada Mei lalu, saya berkesempatan menjajal jalur itu dengan sepeda lipat yang dibawa dari Jakarta. Berikut adalah spot-spot unik di sekitar Swan River yang bisa dinikmati para penggowes:
1. Matilda Bay Reserve
Saya mengawali perjalanan dari Matilda Bay. Daerah ini adalah lokasi favorit warga Perth untuk menggelar pesta barbeque dengan keluarga dan kerabat. Banyak perahu yacht yang ditambatkan di sana. Bila beruntung, sesekali lumba-lumba menyembul dari permukaan air.
Di Matilda Bay, saya berhenti sejenak. Mata saya tertumbuk pada sekumpulan burung camar yang bertengger di pinggir dermaga. Di atas air, kumpulan angsa hitam hilir-mudik berenang di tepian. Meski saya sibuk memotret, hewan-hewan liar ini tampak tak terganggu. Mereka asyik berenang dan mencari ikan saat saya menjepret aksi yang lucu itu.
2. Swan Brewery
Setelah puas memotret beberapa obyek, saya meluncur menuju Swan Brewery, salah satu pabrik bir tertua di Perth. Swan Brewery adalah obyek yang layak ditengok karena bangunan ini dikenal cantik dan lokasinya persis dilintasi jalur sepeda.
Berdiri pada 1838, gedung lima lantai itu sudah berkali-kali bersalin rupa. Dari awalnya sebuah pabrik pemotongan kayu, lalu penyamakan kulit, hingga menjadi pabrik bir. Dibangun oleh Frederick Sherwood pada 1879, nama Swan Brewery diambil setelah Sherwood kerap melihat angsa hitam berkeliaran di tepi sungai.
Lantaran masih terlalu pagi untuk bisa masuk dan melihat-lihat interior bangunan bersejarah ini, saya memutuskan melanjutkan perjalanan menuju pusat kota, yang biasa disebut City. (Baca : Mengayuh Pedal di Tepi Swan River (Bagian 2)
GILANG RAHADIAN
Berita Lainnya :
9 Kilometer Menjelajah Lereng Gunung Merapi
Jepang Bebaskan Visa untuk Wisatawan Indonesia
Presiden Terpilih Agar Prioritaskan Industri MICE