TEMPO.CO, Palangkaraya - Aktivitas pengguyuran hujan buatan di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah kembali dilakukan. Kegiatan sempat terhenti karena pesawat Hercules yang digunakan petugas harus menjalani perbaikan.
“Hujan buatan direncanakan akan dilakukan hingga Oktober mendatang,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah Muchtar, Jumat, 29 Agustus 2014. Menurut dia, pengguyuran hujan buatan terus dilakukan karena kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di sejumlah area. (Baca: Ratusan Hektare Hutan Dibakar Pas Lebaran)
Pengguyuran hujan buatan mulai dilakukan kembali Kamis kemarin, 28 Agustus 2014, setelah pesawat Hercules tiba di Palangkaraya. Hujan buatan dengan cara menebar garam dilakukan di atas wilayah Palangkaraya dan Kabupaten Pulang Pisau. Dengan adanya hujan buatan, kata Muchtar, "Mudah-mudahan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah bisa teratasi."
Muchtar menjelaskan, Kamis kemarin, kabut asap sempat melanda kawasan sekitar Kota Palangkaraya, meski tidak terlalu tebal. Namun kondisi itu tidak berlangsung lama. Setelah matahari terbit, kabut asap mulai hilang.
Hingga Jumat pagi, tidak lagi tampak kabut asap di Kota Palangkaraya. Kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di sekitar Kota Palangkaraya bisa dipadamkan oleh Tim Manggala Agni, yang dibantu tim serbu api. (Baca juga: Hutan Terbakar, Kabut Asap Kembali Ancam Riau)
Kota Palangkaraya yang berada di tengah-tengah Provinsi Kalimantan Tengah sering dilanda kabut asap, meski kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi di daerah itu. Asap justru datang dari sejumlah daerah lain di sekitar Palangkaraya.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA, terjadi peningkatan titik api (hot spot) di Kalimantan Tengah. Pada Juni lalu ditemukan 33 titik api, kemudian meningkat menjadi 244 lokasi pada Juli. Jumlahnya bertambah lagi menjadi 485 lokasi hingga Rabu, 27 Agustus 2014.
KARANA W.W.
Terpopuler
Ditolak SBY, Jokowi Siap Naikkan Harga BBM
Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad
Amir Syamsuddin: PP Tentang Remisi Kekeliruan Saya
JK: Kami Siap kalau SBY Ragu Naikkan Harga BBM
Florence 'Ratu SPBU' Jadi Trending Topic Dunia