TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melantik Dewan Pengembangan Bandung Kota Cerdas (smart city) yang bertugas merancang konsep pengembangan berbasis teknologi. Menurut Ridwan, gagasan terbesar smart city adalah penggunaan kartu pintar atau smart card. (Baca: Ridwan Kamil Bentuk Dewan Bandung Kota Cerdas)
"Nanti segala urusan bisa dicek di situ. Mulai data kesehatan, bayar angkot, dan lain-lain," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan, saat ditemui seusai acara pelantikan di Hotel Panghegar, Jalan Merdeka, Bandung, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Silicon Valley ala Indonesia Ada di Jatinangor)
Dia mengatakan pembuatan smart card merupakan rencana jangka menengah Dewan Pengembangan Bandung Smart City. "Arah-arahnya, sih, sudah kelihatan. Itu target jangka menengah," ujarnya. (Baca: Membangun Silicon Valley Dimulai dari SDM)
Untuk jangka pendek, tim Dewan Pengembangan yang dipimpin oleh anak sulung Presiden B.J. Habibie, Ilham Akbar Habibie, akan merumuskan cetak biru dan konsep Bandung Smart City. Rencananya, bulan depan rancangan sudah siap disinkronkan dengan APBD 2015. "Mereka (Dewan Pengembangan) bekerja maksimal hingga tahap tender nanti. Merancang Bandung ke depannya mau dibawa ke mana," katanya.
Ketua Dewan Pengembangan Bandung Smart City Ilham Akbar Habibie mengatakan konsep smart city bertujuan mengembangkan potensi warga untuk menggunakan perangkat dan sistem yang cerdas. "Proyeknya diutamakan untuk pelayanan publik. Ini demi warganya, bagaimana bisa meningkatkan kualitas hidup," kata Ilham.
Dia menargetkan tahun ini semua konsep perencanaan selesai. Dengan demikian, pada 2015, tim sudah bisa mengimplementasikan konsep tersebut. Setahun berikutnya, warga Bandung sudah bisa merasakan hasilnya.
RISANTI
Terpopuler
Tiga Wanita Malaysia Jihad Seks untuk ISIS
4 Jurus PDIP Cegah Kenaikan BBM
Ajudan Nazar Akui Pernah Antarkan Uang buat Ibas
Ini Ulah Pertama Balotelli di Liverpool
Warga Kutai Diterkam Buaya