TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan berharap pemerintah dapat segera menentukan kebijakan terkait bahan bakar minyak bersubsidi. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi pasar keuangan yang berdampak pada ekspektasi inflasi.
“Kenaikan harga BBM perlu segera ditetapkan agar pasar keuangan dapat berlangsung normal,” kata Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Gandjar Mustika saat ditemui di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2014. (Baca: Harga BBM Tak Naik, Ini Alasan Pemerintah)
Menurut dia, ada baiknya harga BBM naik pada tahun ini karena waktunya tepat serta mudah dikalkulasikan. "Inflasi yang berpengaruh ke sektor keuangan lebih mudah untuk dikalkulasi besarannya sehingga akan mudah dikendalikan besaran tingkat bunganya," ujar Gandjar.
Gandjar melihat makin cepat kenaikan BBM, maka akan makin baik untuk mengurangi defisit fiskal di sektor keuangan. Banyaknya jumlah fiskal dapat digunakan untuk dialokasikan pada hal yang lebih produktif. "Rasanya makin cepat makin bagus. Inflasi makin terkendali. Fiskal defisitnya berkurang lebih produktif. Bagi sektor keuangan kalau fiskal digunakan untuk pembangunan efek multiplayer-nya banyak," kata Gandjar. (Baca: Pengusaha Ingin Jokowi Naikkan Harga BBM)
Selain itu, menurut dia, ekspansi kredit pun akan semakin lebih luas dan modal semakin kuat. Dari segi laku keuangan pun pasti lebih mudah untuk mengkalkulasikan perhitungan dan perencanaan. "Jelas nanti inflasi akan mudah dikendalikan, begitu pun dengan tingkat bunga makin bisa dikendalikan lagi," ujar Gandjar.
AISHA SHAIDRA
TERPOPULER
Sempat Ditolak Prabowo, Suhardi Malah Dapat Pajero
UGM Akan Beri Sanksi untuk Florence 'Ratu SPBU'
Prabowo Pilih Suhardi karena Kloset Jongkok
Mertua Anas dapat Salam Tempel Soeharto Semiliar