TEMPO.CO, Pekanbaru - Gubernur Riau Annas Maamun "menghilang" setelah dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukannya terhadap WW, 39 tahun. Pelapor adalah anak mantan anggota Dewan Perwakilan Daerah, Soemardhi Thaher.
Sejak Senin pagi, Annas tidak masuk kantor. Sejumlah wartawan mencoba menunggu hingga pukul 14.00 WIB untuk mendapat konfirmasi langsung dari dia. Namun Annas tak kunjung muncul. "Bapak Gubernur belum ada masuk kantor dari pagi," kata resepsionis di kantor Annas, Senin, 1 September 2014.
Upaya wartawan untuk bertemu dengan Annas tak kunjung berhasil. Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Riau Yoserizal pun tidak berada di kantor. Saat dihubungi lewat telepon selulernya, nomornya tidak aktif. Begitu pun dengan Sekretaris Daerah Riau Zaini Ismail, yang tidak berada di kantornya.
Anak Soemardhi Thaher, WW, melaporkan Annas ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri atas tuduhan pelecehan seksual. Annas diduga melakukan tindak asusila terhadap W di rumah pribadi Annas. (Baca: 'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya')
"Anak saya, W, melaporkan tindakan asusila ini ke Mabes Polri didampingi kuasa hukum Elza Syarief," ujarnya di Pekanbaru, Ahad, 31 Agustus 2014. Menurut Soemardhi, laporan anaknya tertuang dalam berkas Nomor LP/797/VIII/2014/Bareskrim tanggal 27 Agustus 2014. (Baca: Cerita Korban Dugaan Pelecehan Seksual Gubernur Riau)
Soemardhi mengaku tak kuasa menahan sedih tatkala anak kandungnya mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang nomor satu di Riau itu. Ia tidak menyangka bahwa sosok gubernur yang seharusnya menjadi teladan justru bersikap tidak terpuji.
"Lebih menyakitkan lagi, korban anak kandung saya yang sangat saya sayangi, darah-daging saya. Kalau dia disakiti, saya ikut sakit. Apa yang mengganggu perasaannya tentulah mengganggu perasaan saya juga," ujar pendiri Institut Nasional Soemardhi Thaher itu.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Kalla Capek Bicara Soal Harga BBM ke SBY
Jika Terbukti, AKBP Idha Terancam Dihukum Mati
Jokowi Dibilang Sinting, 'Gol Bunuh Diri' Prabowo, sampai Kain Ihram