TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara ekonomi maju dan berkembang yang tergabung dalam G20 menargetkan pertumbuhan ekonomi capai rata-rata dua persen dalam jangka lima tahun ke depan. "Ini kali pertama G20 menetapkan target," kata Heather Smith, Wakil Sekretaris G20 Sherpa Departemen Perdana Menteri dan Kabinet Australia, pada konferensi pers Ahad malam, 31 Agustus 2014.
Target inilah yang akan dibahas dalam pertemuan G20 di Brisbane, Australia pada pertengahan November mendatang. Menurutnya, forum G20 meminta masing-masing negara anggota mencanangkan aksi untuk mencapai target global ini. "Kami minta negara-negara melakukan perubahan structural dalam kapasitas yang mereka punya dalam kebijakan moneter dan fiscal," ujarnya. Heather menyebut pentingnya perubahan pasar terkait kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam salah satu forum G20 berupa pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral nanti, masing-masing negara diminta mengajukan ide strategi pertumbuhan. Ada empat area yang menjadi fokus. Pertama, hal-hal yang bisa dilakukan untuk pendanaan investasi infrastruktur. Kedua, meningkatkan efektivitas investasi infrastruktur. Ketiga, membentuk mekanisme pasar yang lebih baik. Terakhir, mengurangi hambatan perdagangan, terkait fasilitas perdagangan.
Tak kalah penting, forum G20 tahun ini juga menyorot peran perempuan dalam perekonomian. "Bagaimana kita meningkatkan peran perempuan dalam ekonomi yang tidak hanya bagus bagi pertumbuhan ekonomi tapi juga pengurangan kemiskinan."
Deputi Direktur Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri Indonesia Denny Abdi mengatakan, Indonesia mendukung pentingnya memiliki target ambisius untuk mengejar target pertumbuhan kuat dan seimbang. Menurutnya, perubahan struktural harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperkuat sumber daya berkelanjutan untuk pertumbuhan inklusif, untuk mencapai kesempatan kerja luas, menciptakan standar hidup layak, menciptakan lapangan investasi dan pekerjaan.
Dalam kesempatan yang sama, kata Denny, "G20 akan jadi tempat penting bagi presiden baru kami untuk memperkenalkan prioritasnya, yaitu infrastruktur dan pembangunan." Dia menyebut Indonesia akan terus memainkan peran aktif. "Kami menanti untuk bekerjasama dengan Australia dan pemimpin lainnya di G20."
G20 sendiri adalah himpunan pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia untuk mengatasi tantangan ekonomi global seperti pasca krisis ekonomi 1999 dan saat krisis 2008. Kelompok ini terdiri dari 19 negara ditambah Uni Eropa.
Anggotanya mewakili 85 persen produk domestik bruto dunia, lebih dari 75 persen skala perdagangan global, dan dua per tiga populasi dunia. Para pemimpin negara bertemu setiap tahun. Sementara para menteri keuangan dan gubernur bank sentral masing-masing bertemu beberapa kali dalam setahun.
ATMI PERTIWI
Berita Terkait:
William dan Kate Middleton Nyaru Jadi Warga Sipil
Milisi Libya Kuasai Kedutaan Amerika Serikat
Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala
Israel Akan Ambil Alih 400 Hektare Lahan Palestina
Apartemen Paris Roboh, Empat Orang Masih Hilang