TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan para pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang yang tergabung dalam G20 bakal digelar November mendatang di Brisbane, Australia. Indonesia sebagai salah satu negara anggota direncanakan hadir dengan presiden yang baru terpilih, Joko Widodo.
Deputi Direktur Direktorat Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Kementerian Luar Negeri, Denny Abdi, mengatakan Indonesia akan memfokuskan advokasi isu peningkatan investasi infrastruktur. "G20 akan jadi tempat penting bagi presiden baru kami untuk memperkenalkan prioritasnya, yaitu infrastruktur dan pembangunan," katanya dalam konferensi pers, Ahad, 31 Agustus 2014 malam. (Baca: Apa saja Target Pertemuan G20 di Brisbane?)
Menurut dia, Indonesia terus menghimbau negara-negara G20 untuk mendorong pembiayaan infrastruktur karena proyek itu bisa membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Infrastruktur menjadi salah satu solusi karena infrastruktur adalah proyek pemerintah. Jadi, dari sisi kredibilitas, proyek infrastruktur itu lebih terjamin return-nya."
Hal itu seperti harapan Chris Kanter, Wakil Direktur Kamar Dagang Internasional Bidang Perdagangan dan Kerjasama Ekonomi Internasional. Pihaknya ingin realisasi investasi yang ditarik dari forum dilakukan dalam bidang infrastruktur. "Supaya rakyat lihat manfaatnya besar. Bukan hanya trade issue, aturan pajak, dan keuangan," kata pria, yang juga menjabat sebagai Direktur Grup Sigma Sembada ini. Menurut dia, besar target investasi infrastruktur ditetapkan oleh pemerintah.
Selain infrastruktur, Chris menyarankan ada pula pembicaraan soal peningkatan kapasitas. "Kami ingin isu investasi dan pembangunan kapasitas harus direalisasikan. Jika tidak, lebih sulit untuk negara berkembang untuk mengentaskan kemiskinan." (Lihat juga: ASEAN-Cina Perbarui Perjanjian Dagang).
Denny optimistis target prioritas ini bisa dicapai karena G20 dianggap sudah terbukti menjadi salah satu solusi ketika terjadi krisis seperti pada 1998 dan 2008. Alasan kedua, G20 dipandang sebagai forum yang tepat untuk agenda-setting melalui kelompok-kelompok kerjanya. Terakhir, G20 adalah tempat membangun kemitraan dan kerjasama.
G20 adalah himpunan pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang utama dunia untuk mengatasi tantangan ekonomi global. Kelompok ini terdiri dari 19 negara ditambah Uni Eropa.
Anggotanya mewakili 85 persen produk domestik bruto dunia, lebih dari 75 persen skala perdagangan global, dan dua per tiga populasi dunia. Para pemimpin negara bertemu setiap tahun. Sementara para menteri keuangan dan gubernur bank sentral masing-masing bertemu beberapa kali dalam setahun.
ATMI PERTIWI
TERPOPULER
Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
Ronaldinho Segera Main di ISL
Ibas Bantah Terima Uang dari Nazaruddin