TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerima tiga unit truk pengangkut sampah baru dari PT Bank Mandiri Tbk. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan tambahan unit truk ini membantu mengurangi total kebutuhan truk baru sebanyak 700 unit. "Kami masih membutuhkan banyak truk," kata Ahok di Balai Kota, Senin, 1 September 2014. (Baca: Ahok: Silakan Penyumbang Truk Sampah Pasang Iklan)
Ahok menuturkan total 700 unit truk tersebut berfungsi menggantikan truk lama yang masa pakainya melebihi 20 tahun. Sejak enam bulan belakangan, Pemprov telah menerima 75 truk pengangkut yang berasal dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ahok berujar sudah ada tambahan 13 unit lagi yang tinggal menunggu proses serah terima. (Baca: Ahok Terima 53 Truk Sampah Pengusaha Tionghoa)
Banyaknya kebutuhan truk baru, kata Ahok, lantaran penghentian kerja sama Pemerintah DKI dengan perusahaan swasta. Kerja sama yang berakhir pada 2012 lalu juga membuat Pemprov mengambil alih pengelolaan pembayaran gaji petugas harian lepas. Dengan begitu, Ahok berujar, pemerintah bisa menghemat pengeluaran yang diduga sering "dimainkan" oleh perusahaan swasta dan pegawai Dinas Kebersihan DKI. (Baca: Jakarta Kekurangan 550 Truk Sampah)
Terlebih, Ahok mengatakan tambahan truk tersebut juga dibutuhkan karena besarnya jumlah sampah yang dihasilkan Ibu Kota setiap hari. Jakarta, ujar dia, menghasilkan 8.700 ton per hari. Kurangnya jumlah truk membuat banyak sampah tak terangkut. Keadaan ini diperburuk dengan panjangnya antrean truk di Tempat Pembuangan Akhir Bantar Gebang, Bekasi. "Antrean truk Pulo Gebang macetnya terlalu lama," ujar Ahok. (Baca juga: Ahok: Idealnya Jakarta Punya 700 Truk Sampah)
LINDA HAIRANI
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Perwira Polisi Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia