TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil mengungkap kasus pencurian air terhadap saluran pipa air PT PAM Lyonaisse Jaya di Penjaringan, Jakarta Utara. Temuan tersebut diperkirakan merugikan perusahaan pengelola air tersebut hingga Rp 1,2 miliar.
Meyritha Maryanie, Corporate Communication Head PT Palyja, mengakui pihaknya mengalami kesulitan dalam menangani masalah kebocoran air sehingga kasus tersebut masih sering terjadi. Salah satu penyebabnya, jaringan pipa Palyja mencapai 5.300 kilometer. "Jaringan pipa kami sepanjang itu," kata dia kepada Tempo, Senin, 1 September 2014. Ditambah lagi, kata Meyritha, pipa tersebut tertanam di bawah tanah sehingga sulit mengawasinya. (Baca: Air Kotor, Warga Protes PT Aetra Air Tangerang)
Selain itu, Meyritha melanjutkan, kebocoran sering terjadi di kawasan-kawasan yang sulit dijangkau. Contohnya, dalam pengungkapan kasus yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya Senin, 1 September 2014. Lokasinya berada di bawah jembatan tol Bandara Soekarno-Hatta di RT 06 RW 016, Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan. "Kalau tidak bersama dengan aparat mungkin sulit ditemukan," kata dia. (Baca juga: Bekasi Akuisisi Sebagian Aset PDAM Tirta Bhagasasi)
Meski demikian, Palyja tetap berupaya untuk menekan tingkat kebocoran air. Pengawasan rutin terus dilakukan agar tidak banyak air yang terbuang percuma. "Karena itu bukan hanya merugikan kami, tapi merugikan pelanggan," kata Meyritha.
Terkait dengan temuan polisi, Meyritha berharap kepolisian melanjutkan investigasinya. Sebab, menurut catatannya, tingkat kebocoran air terhadap pipa Palyja masih cukup tinggi. "Kami memang harus bekerja sama dengan aparat untuk memberantas kebocoran air ini," ujarnya. (Berita lain: Siap-siap, Air Bersih Bakal Langka di Indonesia)
NINIS CHAIRUNNISA
TERPOPULER
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat
Jokowi Dibilang Sinting, 'Gol Bunuh Diri' Prabowo, sampai Kain Ihram
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'