TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Unit Pelaksana Angkutan Perairan dan Kepelabuhanan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Kamaru Zaman menilai ledakan yang terjadi pada kapal motor Paus janggal. "Alasannya, kalau itu benar ledakan, seharusnya api merambat ke seluruh tubuh kapal. Tapi, menurut keterangan anak buah kapal, api cepat hilang setelah ledakan dan hanya sebagian tubuh kapal yang terbakar," kata Kamaru Zaman saat ditemui Tempo, Senin, 1 September 2014.
Rabu pekan lalu, KM Paus meledak di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 35 penumpang menjadi korban dan mengalami luka bakar, mulai tingkat ringan hingga serius.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab ledakan yang menimpa kapal produksi 2013 itu. Dugaan sejauh ini, terjadi gangguan arus pendek yang menyulut tangki bahan bakar di bagian tengah kapal.
Menurut Kamaru, jika benar penyebab ledakan kapal adalah arus pendek, seharusnya kapal tak lagi dalam kondisi utuh. Salah satu contoh nyatanya, kata Kamaru, adalah nasib kapal patroli untuk presiden terpilih Joko Widodo yang terbakar.
Kamaru mengatakan kapal patroli yang sempat diduga disabotase itu juga terbakar karena arus pendek. Namun kapal itu terbakar seluruhnya, sementara KM Paus yang diduga meledak dan terbakar karena arus pendek hanya rusak di bagian ruang penumpang.
"Hal ini masih harus diselidiki. Tapi, logikanya, kalau benar karena arus pendek yang menyerempet tangki bahan bakar, seharusnya kapar terbakar habis dan hancur," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Polisi Armunanto mengatakan tim Laboratorium Forensik Mabes Polri menemukan genangan bahan bakar di dekat tangki bahan bakar KM Paus. Namun penyebabnya masih diselidiki.
"Belum tahu apakah karena kebocoran atau kesalahan dalam pengisian bahan bakar," kata Armunanto. Rencananya, Selasa, tim Labfor akan kembali memeriksa KM Paus yang saat ini bersandar di Pelabuhan Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara.
Berdasarkan pantauan Tempo saat mereportase KM Paus, bagian luar kapal berkapasitas 80 orang itu masih dalam keadaan utuh. Namun, di bagian dalam tempat terjadinya ledakan, terlihat bekas api pada lapisan kursi penumpang dan bekas ledakan di lantai. Di bawah tempat duduk penumpang, ada tiga tangki bahan bakar.
ISTMAN M.P.
Terpopuler:
Apa Tanggapan Sultan Yogya Soal Florence?
Datangkan Falcao, MU Catat Rekor Terboros
Situs Seleksi CPNS 2014 Sulit Diakses Publik
Polisi Sita Lamborghini Lulung