TEMPO.CO, Jakarta - Deputi tim transisi bentukan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan direvisi. (Baca juga: RAPBN 2015 Beri Peluang untuk Pemerintahan Baru).
Sebab, ujar dia, pemerintahan Jokowi-Kalla harus mempertimbangkan ketersediaan anggaran dan sumber pendapatan untuk melanjutkan seluruh rangkaian proyek itu. "Kebutuhan program MP3EI sangat besar," tutur Andi setelah bertemu dengan Wakil Presiden Boediono, Selasa, 2 September 2014. (Baca: Jokowi Bebas Ubah Nama Proyek Warisan SBY)
Andi mengatakan proyek tersebut perlu ditelaah lebih jauh karena ada yang didanai swasta hingga 60 persen. Selain itu, ujar dia, ada masukan dan temuan dari pemerhati lingkungan mengenai dampak MP3EI. Pembangunan infrastruktur, menurut Andi, seharusnya tidak hanya melihat aspek pemicu pertumbuhan ekonomi, "Tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan budaya lokal." (Baca juga: LPSK Siap Lindungi Korban HAM Terkait MP3EI)
Meski begitu, Andi menuturkan ada beberapa program Jokowi-Kalla yang mirip dengan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satunya, konsep pendulum laut nusantara yang mirip dengan jalan tol laut ala Jokowi-Kalla. Selain itu, kata Andi, Boediono meminta Jokowi-Kalla agar mengintegrasikan transportasi darat dan kereta api dengan pasar, pabrik, serta pelabuhan laut atau sungai besar. "Rencana ini akan ditindaklanjuti dalam dua minggu ke depan."
Proyek MP3EI digagas pada 2011 dan ditargetkan selesai pada 2025. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah akan menggarap proyek infrastruktur di koridor Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Papua-Maluku. Investasi untuk koridor Sumatera mencapai Rp 334.412 miliar, Jawa Rp 491.674 miliar, Kalimantan Rp 31.016,53 miliar, Sulawesi Rp 5.031 miliar, Bali-Nusa Tenggara Rp 14.143 miliar, dan Papua-Maluku Rp 64.186 miliar. (Baca: SBY Banggakan Realisasi MP3EI)
Selama tiga tahun, pemerintahan SBY-Boediono telah merealisasikan 382 proyek senilai Rp 854 triliun dalam koridor MP3EI. Dari jumlah tersebut, 208 di antaranya proyek infrastruktur dan sisanya kegiatan di sektor riil. Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko mengatakan, pada kuartal ketiga 2014, ada 132 proyek yang rampung dan menghabiskan dana Rp 443,5 triliun.
SUNDARI
Berita Terpopuler
Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB
Apa Tanggapan Sultan Yogya Soal Florence?