TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan mendatangkan tim investigasi untuk menyelidiki kejahatan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berbasis di Irak.
Kesepakatan ini dibuat pada Senin, 1 September 2014, setelah Menteri Hak Asasi Manusia Irak Muhammad Syiah al-Sudani melaporkan kejahatan ISIS kepada Dewan HAM PBB. "Kami menghadapi teroris besar," kata Al-Sudani, seperti dilaporkan Reuters, Senin, 1 September 2014.
Dewan PBB berencana mengirim sebelas penyidik dengan total anggaran US$ 1,8 juta. Tim investigasi diharapkan bisa menyelesaikan laporan pada Maret 2015. (Baca: Ibu Wartawan AS Minta ISIS Contoh Nabi Muhammad)
ISIS telah dicap sebagai ancaman keamanan utama oleh pemerintah Barat sejak kejadian pemenggalan wartawan Amerika Serikat, James Foley, beberapa waktu lalu. Seiring dengan kekuasaan ISIS yang terus meluas, setidaknya 1.420 orang tewas dalam kekerasan di Irak selama Agustus. (Baca: Surat Terakhir James Foley untuk Keluarganya)
"ISIS dan sekutunya telah melakukan pembunuhan, konversi paksa, pelecehan seksual, dan penyiksaan di Irak. Mereka juga melakukan tindakan tak berperikemanusiaan dalam skala yang tak terbayangkan," tutur Wakil Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Flavia Pansieri.
RINDU P. HESTYA | REUTERS
Berita Lain:
Wanita Inggris Rilis Video Ajakan ISIS
Yahudi Ortodoks Diusir di Guatemala
Militer Irak Rebut Kota Amerli dari Tangan ISIS