TEMPO.CO, Kiev - Ratusan tentara Ukraina dikhawatirkan menjadi korban pembantaian oleh pasukan pro-Rusia yang dicurigai mengingkari kesepakatan untuk mengizinkan mereka mundur.
Para tentara yang loyal terhadap Kiev sempat mencoba untuk menarik diri dari Ilovaisk, sebuah kota yang dikepung dan berjarak 22 mil di sebelah timur Donetsk.
Kabarnya, ratusan mayat bergelimpangan di sepanjang rute penarikan diri yang telah disepakati.
Letkol Nikolai Gordienko dari Garda Nasional Ukraina mengatakan, “Mereka diberikan jalur untuk keluar dari kota, tapi kemudian mereka ditembaki.
"Ini pelanggaran dari konvensi internasional.”
Para relawan Ukraina mengatakan para tentara tersebut tengah melambaikan bendera putih saat mereka ditembaki dari berbagai arah saat meninggalkan Ilovaisk.
Pasukan pemberontak pro-Rusia melancarkan serangan baru pekan lalu dengan menggunakan senjata dan pasukan tambahan yang dikirimkan oleh pihak Moskow.
Batalion pro-Kiev Crimea meluncurkan sejumlah foto yang memperlihatkan mayat-mayat yang bergelimpangan dan kendaraan-kendaraan yang hancur. Mereka menulis pesan: “Inilah ‘koridor hijau’ Rusia. Ratusan mayat, lusinan tawanan.”
Kabar mengenai pembantaian ini muncul setelah pertempuran sengit selama beberapa hari di mana pasukan pro-Kiev menuding pemerintah mereka tak mampu membekali mereka dengan senjata berat.
Uni Eropa telah memberikan waktu sepekan kepada Rusia untuk menarik semua kegiatan militer di Ukraina atau bakal menerima sanksi baru. Tapi, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penghentian pertempuran “sepenuhnya bergantung pada niat politis dari otoritas Ukraina”.
MIRROR | A. RIJAL