TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak gentar menghadapi rencana pembentukan panitia khusus Pemilu 2014 oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Meski begitu, mereka meminta para politikus yang gencar mendesak terbentuknya pansus tersebut untuk menunjukkan sifat negarawan dalam menyikapi hasil Pemilu 2014.
"Tolonglah, bersikap sebagai negarawan. Terima saja hasil Pemilu 2014 dan berilah kesempatan pada Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk mengabdi pada rakyat," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Maruarar Sirait di Jakarta, Selasa, 2 September 2014. (Baca: PAN: Pansus Pemilu Bukan untuk Jatuhkan Jokowi)
Menurut Maruarar, upaya yang dilakukan para politikus untuk terus mendelegitimasi kemenangan Jokowi-JK bukan cerminan sikap negarawan. Ia juga membandingkan dengan sikap PDI Perjuangan pada Pemilu 2009 yang menerima putusan Mahkamah Konstitusi, yang sifatnya final dan mengikat. "Lima tahun lalu, kita menerima putusan MK tanpa membuat pansus. Kami menghormati sistem ketatanegaraan yang ada," tuturnya. (Baca: Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo)
Sebelumnya, Komisi II DPR menggulirkan rencana pembentukan pansus Pemilu 2014. Realisasi langkah ini tak ditampik oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir, yang berpendapat pansus ini penting untuk mengevaluasi kerja Komisi Pemilihan Umum.
"KPU harus dievaluasi, karena mereka bekerja secara serampangan sehingga pelaksanaan pemilu menjadi kacau," kata Herman, yang juga anggota Komisi II DPR.
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Terpopuler
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB
Apa Tanggapan Sultan Yogya Soal Florence?